Berita

Rahmad Darmawan

Wawancara

WAWANCARA

Rahmad Darmawan: Saya Mau Kembali Melatih Timnas Asal Kepentingannya Merah Putih

KAMIS, 19 JANUARI 2012 | 09:04 WIB

RMOL. Rahmad Darmawan, pelatih sepakbola nasional yang fenomenal. Sukses mengantar Persipura menjadi juara Liga Indonesia tahun 2005.

Kemudian mengantar Sriwija­ya FC menjadi juara Liga Indo­ne­sia dan Piala Indonesia tahun 2008. Tahun berikutnya, 2009 dan 2010, kembali membuat Sri­wijaya FC juara Piala Indonesia.

Selanjutnya ditarik menjadi pelatih Tim Nasional Under 23 Tahun (Timnas U-23). Di sini RD – panggilan akrab Rahmad Dar­mawan— sukses membawa Tim­nas masuk final melawan Ma­lay­sia dalam SEA Games 2010. Tapi kalah lewat adu finalti.

Tak lama setelah sukses mem­bawa nama Indonesia, RD me­ngun­durkan diri. Tapi kini mau bergabung kembali melatih Tim­nas asalkan kepentingannya un­tuk merah putih.

”Saya selalu membuka kesem­patan untuk kembali ke Timnas. Asal Timnas betul-betul ha­nya memegang kepentingan me­rah putih. Bukan kelompok ter­tentu atau apa pun namanya,’’ ujar RD kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.


Maksudnya demi kepen­ting­an merah putih?

Ketika kita bicara Timnas kita harus bicara NKRI dan setiap pe­main harus diberi kesempatan yang sama untuk berbaju merah putih.

Saya akan senang kalau kesem­patan itu datang lagi kepada saya. Tapi saya juga tidak berharap ba­nyak. Sebab, saya punya pen­di­rian seperti itu.  


Benar nih ingin kembali me­latih Timnas?

Ya. Tapi seperti yang saya bi­lang tadi, Timnas hanya me­me­gang kepentingan merah putih, bukan kelompok tertentu.


Apa sebenarnya yang terjadi se­hing­ga Anda mundur?

Seorang pelatih ketika tidak lagi cocok dengan pemain, maka ma­najer atau manajemen akan memecat pelatih. Seorang pelatih ketika  tidak cocok dengan mana­je­men, maka pelatih pun punya hak untuk mundur.


Berarti saat itu ada ketidak­cocokan dong?

Nggak. Di Timnas cocok kok. Manajemen Timnas semuanya bagus. Saya hanya jujur meng­inginkan timnas itu terdiri dari se­mua kelompok pemain nasional yang punya bakat terbaik, tanpa me­lihat dari mana asalnya. Itu saja sih.


Banyak yang menilai Anda sukses membawa Timnas saat SEA Games, komentar Anda?

Saya nggak mau berkomentar tentang itu. Saya hanya bekerja un­tuk melatih. Kesuksesan itu meru­pakan hasil kerja pelatih-pelatih mereka sebelum masuk Timnas. Saya malah merasa ga­gal karena tidak menjadi juara.


Banyak yang menilai Anda sukses membawa Timnas saat SEA Games, komentar Anda?

Saya nggak mau berkomentar tentang itu. Saya hanya bekerja un­tuk melatih. Kesuksesan itu meru­pakan hasil kerja pelatih-pelatih mereka sebelum masuk Timnas. Saya malah merasa ga­gal karena tidak menjadi juara.


Kalau memang mau kembali melatih Timnas, kenapa mau melatih klub Pelita Jaya?

Kan belum ada pembicaraan kem­bali ke Timnas dan menye­pa­kati komitmen merah putih itu. Saya juga sudah bosan satu bulan menganggur. Merasa tidak enak tanpa adanya aktivitas melatih.  

 

Apa sudah positif bergabung ke Pelita Jaya?

Saya hampir ke Pelita Jaya, su­dah 80 persen akan melatih klub itu. Dua hari ke depan kita akan selesai urusannya.


Apakah gajinya lebih besar, sehingga memilih Pelita Jaya?

Bukan masalah itu. Kalau bi­cara gaji, gaji tertinggi saat men­jadi pelatih Timnas U-23. Tapi saya mengundurkan diri. Ini arti­nya, bukan gaji yang menjadi fak­tor utama.


Apa faktor utamanya?

Ya, soal kecocokan saja.


Apa itu saja alasannya?

Begini ya, ada beberapa klub selain Pelita yang menawari saya untuk jadi pelatihnya. Ada dua tim dari Aceh dan satu tim dari Ka­limantan. Tapi saya melihat ma­najemen Pelita Jaya paling serius dan intens mendekati saya. Akhirnya saya putuskan untuk me­milih Pelita Jaya.


Berapa tahun melatih klub milik keluarga Bakrie itu?

Kalau kontrak sudah ditan­da­tangani, saya melatih Pelita Jaya selama dua tahun.


Apa yang Anda perbuat me­majukan Pelita Jaya?

Yang pasti saya akan melatih Pe­lita Jaya seperti saya melatih klub-klub sebelumnya.


Apa target yang ingin di­ca­pai?

Semuanya sudah kita bica­ra­kan. Tetapi akan lebih detail saya je­laskan jika saya sudah pasti dengan mereka. Karena sekarang ini masih belum pasti. Masih menunggu dua hari ke depan.


Apa ada yang menjadi ken­dala?

Ya, kan belum resmi. Belum ditandatangani kontraknya. Ren­cananya dua hari lagi akan dipu­tuskan. Di situ nanti ditan­da­tangani kontraknya. Setelah itu akan saya sampaikan soal target itu.


O ya, bagaimana sepakbola In­donesia ke depan?

Sebagai pelatih tentunya hanya membahas masalah teknis. Saat ini momen yang sangat penting karena animo masyarakat begitu banyak menggeluti sepakbola.

Hal ini terlihat dengan banyak­nya dan menjamurnya anak-anak masuk ke sekolah sepakbola. Ba­nyak yang mendirikan sekolah se­pakbola. Ini animo atau amos­fer yang luar biasa karena akan sema­kin banyak pilihan-pilihan atau talenta-talenta yang bisa digali.

Namun semuanya harus di­payungi dengan suatu ke­pe­ngurusan atau organisasi yang so­lid dan kuat untuk menjadi bapak mereka dan payung mereka. Tapi ha­rus dikelola secara benar.


Bagaimana caranya?

Tentunya harus diikutkan da­lam kompetisi reguler, yakni kom­petisi yang diputar secara kon­­tinuitas dengan banyak fre­kuen­si pertandingan. Karena sa­ngat penting untuk mematangkan teknik taktik mereka.

Dampak dari sebuah kompetisi akan sangat positif untuk ke jen­jang usia yang lebih tinggi karena tidak memulai dari nol. Sayang­nya, hampir semua strata kelom­pok umur, kompetisi belum bisa berjalan efektif.


Apa kendalanya?

Kendalanya lebih kepada ter­sedianya SDM untuk mengelola kompetisi ini. Sebenarnya SDM su­dah baik, tapi tidak dikelola  dengan baik.

Selain itu, masalah pendanaan atau kesiapan anggaran untuk me­nunjang kompetisi bisa ber­jalan dengan efektif. Kemudian ma­salah infrastruktur untuk ter­se­lenggaranya turnamen kom­pe­tisi kelompok umur kurang me­madai.


Maksudnya?

Kadang-kadang saya kasihan kepada anak-anak harus ber­tan­ding atau bermain di lapangan yang luar biasa jeleknya. Itu yang kita lihat dan selalu kita temui saat festival anak-anak.


Peran pemerintah daerah ma­­sih kurang?

Saat ini pemerintah provinsi kesannya hanya menunggu. Ti­dak melakukan aktivitas yang berarti. Tidak memberikan kon­tribusi langsung dalam membuka gelar kompetisi di wilayahnya. Pa­dahal, seharusnya lebih agre­sif, sehingga mereka punya ke­jua­raan yang reguler dan rutin.


Apa pendapat Anda terkait m­asih banyaknya perma­salah­an di PSSI?

Jujur saya hanya membatasi diri. Karena saya hanya mem­bi­dangi teknis saja. Sebagai pe­latih hanya fokus pada bidang saya ka­rena melatih adalah pe­ker­jaan saya. Kalau di luar itu, tidak usah di­komentari. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya