Berita

nur hidayati

Nur Hidayati: Pemasukan dan Pengeluaran Greenpeace Dapat Diakses Masyarakat Umum

SENIN, 09 JANUARI 2012 | 18:45 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Greenpeace memiliki 30 ribu donatur individu di Indonesia dan 3 juta di seluruh dunia. Ini adalah konsekuensi sebagai organisasi yang demi independensi tidak bersedia menerima dana dari pemerintah dan perusahaan mana pun, maka tulang punggung kampanye penyelamatan lingkungan Greenpeace. Organisasi yang punya kantor pusat di Belanda ini juga memiliki badan hukum Indonesia dan telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Demikian penjelasan yang disampaikan Nur Hidayati, Kepala Greenpeace Indonesia, kepada redaksi beberapa saat lalu (9/1). Penjelasan ini disampaikan untuk menanggapi berita terkait sebelumnya.

"Sebagai organisasi yang dalam mengkampanyekan masa depan bumi yang lebih hijau dan damai menggunakan dana publik (supporter), maka transparansi dan akuntabilitas menjadi hal yang utama bagi Greenpeace. Untuk itu, maka seluruh pemasukan dan pengeluaran Greenpeace setiap tahunnya di audit oleh auditor independen, dan hasilnya bisa dengan mudah diakses tidak hanya oleh para supporter, tetapi juga masyarakat umum," Nur Hidayati menjelaskan.

Dia juga mengatakan, bahwa pendukung LSM ini adalah anggota masyarakat yang sepakat memperjuangkan penyelamatan lingkungan dan masa depan yang lebih hijau dan damai. Para pendukung ini secara sukarela dan tanpa paksaan memutuskan ikut dalam perjuangan mewujudkan idealisme itu dengan cara mendonasikan dana untuk digunakan sebagai tulang punggung kampanye.

"Sebagai bagian dari gerakan perjuangan ini bersama para jurukampanye dan relawan, tentu para supporter akan selalu mendapat informasi terbaru seputar Greenpeace melalui email dan sarana lain, baik informasi kegiatan, perkembangan kampanye, audit keuangan, dan lain-lain," sambungnya.

Greenpeace juga menyediakan mekanisme bila karena berbagai hal seseorang memutuskan berhenti memberikan donasi. Caranya sangat mudah, yakni dengan menghubungi divisi Supporter Care Unit melalui e-mail supporterservices.id@greenpeace.org dan telepon (021) 7182858. Bisa juga datang langsung ke kantor Greenpeace.

Salah satu supporter Greenpeace, Bagus Adithya Rama, sebelum menarik diri terlebih dahulu mengirim e-mail ke Greenpeace. Secara resmi Bagus tidak lagi memberikan donasi kepada Greenpeace per November 2011.

"Sedangkan Nina Marlina, sama sekali tidak pernah mengirimkan permohonan pemberhentian kepada kami," tegas Nur Hidayati. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya