Berita

Khofifah Indar Parawansa

Wawancara

WAWANCARA

Khofifah Indar Parawansa: Aturan NU Tak Memungkinkan Saya Masuk Struktur Parpol

RABU, 04 JANUARI 2012 | 09:10 WIB

RMOL. Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, membantah sudah menjadi bagian dari Partai Golkar. Dia masih ingin mengabdikan diri pada organisasi yang dipimpinnya sejak Juli 2011 itu.

“Aturan Nahdatul Ulama ti­dak memungkinkan saya masuk dalam struktur partai politik. Saya tentu akan mengikuti aturan itu,” kata Khofifah kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Nama bekas Menteri Pember­dayaan Perempuan ini dalam beberapa hari terakhir mencuat. Khofifah disebut-sebut sudah masuk struktur Dewan Pertim­bangan Partai Golkar.

Dikabarkan, dia masuk Golkar untuk mendongkrak perolehan suara partai ini pada 2014. Tak tanggung-tanggung, Khofifah diisukan akan mendampingi Aburizal Bakrie sebagai calon wakil presiden.

Benarkah begitu? Khofifah enggan menanggapi.

“Saya membangun komunikasi dengan banyak kalangan, ter­masuk sering melakukan interak­si dengan teman-teman dari partai politik, apalagi interaksi pemiki­ran,” beber Khofifah.

Berikut petikan wawancara dengan Khofifah.

 

Orang-orang Golkar me­nga­­ta­kan Anda sudah masuk Dewan Pertimbangan Partai Golkar?

Struktur or­ga­ni­sa­si kan gam­pang dicek. Saya de­ngan Pak Lu­hut Panjaitan (Wakil Ketua De­wan Pertim­bangan Partai Golkar) rajin me­lakukan dis­kusi, karena be­liau punya forum dis­ku­si. Kan ada be­berapa orang dari luar Par­tai Golkar yang ikut diskusi itu.

Bagi saya itu adalah pengayaan yang dilakukan oleh mereka yang punya pengalaman luar biasa dalam berbagai hal.

 

Bisa Anda jelas­kan, bagai­mana interaksi Anda de­ngan kader Gol­kar selama ini?

Saya mem­ba­ngun komunikasi dengan semua ele­men, termasuk Pak Ical. Bukan karena beliau menjadi men­­teri ketika itu; atau ketika beliau men­jadi Ketua Umum Partai Golkar.

Saya dengan Mbak Nurul Arifin dan Mas Indra J Piliang pun sering berkomuni­kasi sejak dahulu. Komunikasi yang saya jalani dengan mereka tidak ada motif tertentu. Komu­nikasi saya bersambung terus-menerus, bu­kan karena posisi mereka semata.


Mungkin karena kedekatan itu nama Anda dimunculkan jadi cawapres?

Saya ingin sampaikan, Partai Golkar adalah sebuah partai poli­tik besar yang mekanisme pe­ngam­bilan keputusannya sudah mapan. Pikiran-pikiran yang di­sampaikan Mas Indra atau Mbak Nurul, saya melihatnya, mung­kin karena mereka berka­wan dengan saya, kemudian mereka masing-masing mem­bangun konstruksi pemikiran dengan saya.

Saya pun belum berkomuni­kasi dengan mereka pasca-ke­luarnya pernyataan mereka.

 

Sebelum itu, per­nah dihu­bungi?

Saya rasa pernya­taan mereka ini se­suatu yang natural. Ketika Mbak Nurul dan Mas Indra pu­nya catatan tentang saya, saya sangat ber­terima kasih. Tentu akan me­lalui proses dan dinamika yang tidak seder­hana.

Partai Golkar me­rupakan partai yang memiliki basis komunitas dan basis pengambilan keputusan yang sudah mapan. Pasti meka­nisme formal di dalam internal partai akan dilakukan.

 

Kabarnya Anda akan dire­krut untuk mendongkrak suara Golkar?

Saya ini siapa? Saya ini hanya mencoba melakukan pelayanan kepada masyarakat. Saya lebih senang membuat orang sedih menjadi bahagia.

Kalau orang terperangkap utang dan rentenir pasti sulit ter­senyum. Itu yang saya temukan. Usaha-usaha mikro bisa terpe­rangkap rentenir. Saya ingin menyapa mereka. Sedikit demi sedikit ada program simpan pin­jam sehingga mereka bisa ter­senyum.

 

Komunikasi dengan partai lain?

Saya menjalin komunikasi dengan berbagai elemen. Dari kalangan partai politik, saya se­ring berinteraksi dengan Pak Suryadharma Ali. Pada dasarnya kami berkawan sejak lama, karena dulu kami di PMII (Per­gerakan Mahasiswa Islam Indo­nesia).

Saya membangun komunikasi dengan banyak elemen, bukan karena beliau menteri atau ketua umum partai. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya