Berita

ilustrasi

Andi Arief Bertanya, Mengapa Bambang Soesatyo Dibiarkan Berhubungan dengan Buron Century dan Berbohong

KAMIS, 29 DESEMBER 2011 | 16:59 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Audit forensik Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Bank Century dianggap sudah final. BPK sudah mengaudit kepatuhan terhadap prosedur atau audit kualitatif, maupun audit keuangan yang bersifat kuantitatif.

Karena itu, manuver Tim Pengawas Kasus Century di DPR yang masih mempersoalkan audit forensik BPK itu ditanggapi kalangan Istana dengan dingin.

“Kedua audit sudah dilakukan dan final. Audit forensik BPK untuk menemukan fraud atau kecurangan. Audit dilakukan untuk menelusuri kembali jejak masa lalu, apakah transaksi yang dicatat dalam laporan keuangan Bank Century benar menurut standar akuntasi yang berlaku,” ujar Staf Khusus Presiden, Andi Arief, di Jakarta, Kamis siang (29/12).

Dari hasil audit forensik itu, sebelum bailout ada kecurangan yang mengarah pada tindak pidana, misalnya LC bodong, permainan valuta asing dan pencucian uang. Sedangkan pasca bailout terbukti dana yang ada diterima oleh yang berhak menerima.

Dia juga mengatakan, dirinya pesimistis dengan kapasitas kelembagaan Tim Pengawas Century. Bukankah, fungsi DPR sebenarnya jauh lebih kuat dibanding fungsi yang melekat di tubuh Tim Pengawas. Dia juga menilai, berbagai pernyataan yang disampaikan anggota Komisi III Bambang Soesatyo dkk tidak istimewa.

“Dan membuat keonaran," seloroh Andi.

Andi Arief juga mempertanyakan mengapa Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie terlihat membiarkan Bambang Soesatyo yang kerap menyebarkan berita bohong. Misalnya, soal kemenangan Hesham Al Waraq dan Rafat Ali Rizvi dalam persidangan di pengadilan arbitrase internasional. Padahal, sidangnya saja belum diselenggarakan.

“Harusnya Pak Ical peringatkan Bambang Soesatyo yang berhubungan intensif dengan buronan kasus Century. Selama Golkar berdiri, baru ini rasanya kader pembohong tidak diberi sanksi,” demikian Andi Arief. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya