Wa Ode Nurhayati
Wa Ode Nurhayati
RMOL. Wa Ode Nurhayati menganggap penetapan dirinya sebagai tersangka gara-gara ingin membongkar kasus anggaran di DPR.
“Ini tidak adil, saya yang ingin memÂÂbongkar kasus anggaran, maÂÂÂlah ditetapkan sebagai terÂÂÂsangÂÂÂka. Ini jelas bagian dari konsÂÂÂÂpirasi,’’ tegas anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR, Wa Ode NurhaÂÂyati, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, Senin (12/12).
KPK menetapkan Wa Ode NurÂÂÂÂhayati sebagai tersangka kaÂÂÂÂsus pembahasan anggaran Dana Percepatan Pembangunan InfraÂÂstruktur Daerah (DPPID) tahun 2011, Jumat (9/12).
Wa Ode diduga menerima graÂÂÂÂtifikasi terkait proyek tersebut. NaÂÂÂÂmun sebelum ditetapkan menÂÂÂjadi tersangka, Wa Ode dan tiga orang lain, yaitu Seva YoÂÂÂÂlanda, Fadh A Rafiq dan Haris SurahÂÂman, dicekal ke luar negeri, Rabu (7/12).
Wa Ode Nurhayati selanjutnya mengaku tidak gentar setelah ditetapkan menjadi tersangka. Dirinya tidak akan kabur ke luar negeri.
“Saya menghormati proses hukum yang ada. Kalau dipanggil saya akan datang. Bagi saya penÂÂÂjara adalah kehormatan karena saya tidak bersalah,†tandas poliÂÂÂtisi PAN itu.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kenapa Anda bilang ini rangÂÂÂÂkaian kejadian?
Setelah kasus Mata Najwa, saya dipanggil di Badan Kehormatan DPR. Lalu diperiksa atas pengaduan maÂÂÂsyaÂÂÂrakat karena ada orang yang meÂÂÂngaÂÂÂdu ke BangÂÂÂÂÂgar. ProÂÂÂsesnya pun saÂÂngat politis dan perÂÂÂÂÂÂÂtanyaan yang diÂÂajukan sangat subyektif.
Saya diajak berÂÂÂnegoisasi deÂÂÂngan Pak Nurdiman. Staf Pak Nurdiman menemui saya, meÂÂÂnyampaikan dalam kasus ini haÂÂrus pro-aktif, kalau tidak ancaÂÂÂmanÂÂÂÂnya rekening saya akan diÂÂÂperiksa PPATK, dicekal ke luar negeri.
Staf Nurdiman menyebutkan, Nazarudin tidak dipanggil BK dengan memberi 2 miliar rupiah. Itu seolah warning bagi saya harus memberi.
Ternyata ancamaan itu benar. Rekening saya diperiksa PPATK. Sekarang saya dicekal serta diteÂÂÂtapkan menjadi tersangka.
Padahal selama ini saya selalu datang memenuhi panggilan BK DPR. Hanya sekali, saya tidak hadir, karena sakit.
Bagaimana dengan perminÂÂÂÂÂtaan pimpinan DPR agar rekeÂÂÂning Anda ditelusuri?
Pak Marzuki tidak boleh meÂÂÂminta aliran dana pribadi saya. Padahal saat itu saya belum terÂÂÂsangÂÂÂkut kasus apapun. Tidak menÂÂÂÂjadi saksi atau tersangka. Bagi saya ini tidak lepas dari renÂÂÂtetan itu. Saya melihat HS peranÂÂnya sangat dramatis.
Loh siapa HS itu?
Setelah saya ditetapkan jadi tersangka, saya ingin mengaÂÂÂÂtakan, HS adalah calo di DPR. Dia staf Fraksi Partai Golkar yang suka mengurus maÂÂÂsaÂÂÂlah daerah.
Saya hanya meÂÂngeÂÂÂnal saudara HS seÂÂÂbagai calon angÂÂgota DPR dari daeÂÂrah pemilihan saya, dan tidak lolos.
Kenapa Anda yaÂÂÂkin HS adaÂÂÂÂlah calo?
Dia bicara mengeÂÂÂÂnai Pidi, Aceh. PaÂÂÂdaÂÂÂhal dia bukan angÂÂgota dewan dan peÂÂÂjaÂÂÂÂbat daeÂÂÂrah Aceh. Dia juga bukan orang Aceh.
Penetapan tersangka ini meÂÂÂruÂÂÂÂpakan konspirasi?
Saya sebagai manusia biasa, insting saya mengatakan seperti itu. Ini kan bagian dari cerita seÂbeÂÂÂlumnya. Tidak ada yang baru dari cerita saya, selain dari kasus Mata Najwa.
Saya sebagai manusia biasa, insting saya mengatakan seperti itu. Ini kan bagian dari cerita seÂbeÂÂÂlumnya. Tidak ada yang baru dari cerita saya, selain dari kasus Mata Najwa.
Anda diduga menerima suap?
Saya tidak pernah meÂÂÂÂneÂÂrima itu. PoÂÂÂsisi saya hanya angÂÂÂgota BangÂÂÂgar. Saya tiÂÂÂdak punya keÂÂÂÂÂÂweÂÂnangan memÂÂÂÂÂberi angka dalam anggaran itu. Uang itu miÂÂlik rakÂÂÂyat dan ada proÂÂÂÂÂseÂÂÂdurÂÂÂnya. Ada yang haÂÂrus diÂÂlewati unÂÂtuk menÂdaÂÂpatÂkannya. PerÂÂtanyaÂÂÂan kritisnya, kenapa seÂÂtelah seÂÂÂÂÂÂÂkian lama Mata NajÂÂwa, orang-orang itu diÂÂÂsuÂÂruh meÂÂngadu ke Banggar DPR.
MaksudÂÂnÂÂya?
AwalÂnya HS ini mengadu ke Banggar DPR dan diterima empat pimpinan Banggar. Apabila konÂÂÂteksnya pengaduan masyarakat, itu tempatnya di BK, bukan di hadapan empat pimpinan BangÂÂÂgar. Saya ingin mengatakan, bupati, walikota atau gubernur begitu sulit bertemu empat pimÂÂpinan Banggar. Lha HS yang tidak jelas legitimasinya, bisa begitu mudah bertemu pimpinan Banggar.
Apa PAN sudah memanggil Anda?
Saya sudah dipanggil dan diÂÂÂÂmintai keterangan, saya menyamÂÂÂÂpaikan sebenar-benarnya. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Saya sampaikan pada keluarga besar partai, apabila ada tindakan saya yang melanggar hukum, maka saya siap menanggung konseÂÂÂkuensi, baik di internal maupun eksternal. Alhamdulillah keluarga besar PAN mendukung penuh dari sisi hukum, saya diberikan pendampingan hukum dari DPP PAN. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 00:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15
Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28