Berita

Wawancara

WAWANCARA

Agus Condro: Pura-pura Sakit Atau Beneran, Nunun Perlu Berbicara Lancang

RABU, 14 DESEMBER 2011 | 08:31 WIB

RMOL. Tersangka kasus cek pelawat, Nunun Nurbaeti, diharapkan cepat sembuh, sehingga bisa membongkar secara tuntas siapa saja di balik pemberian cek kepada sejumlah anggota DPR periode 1999-2004.

“Apabila benar Bu Nunun hanya dititipi cek tersebut, maka KPK harus mengungkap pihak yang meni­tipi cek itu,” ungkap bekas terpidana kasus cek pela­wat, Agus Condro, kepada Rak­yat Merdeka, kemarin.

Nunun Nurbaeti, tersangka ka­sus cek pelawat pemilihan Gu­ber­nur Senior Bank Indonesia, Mi­randa Goeltom,  akhirnya ter­tang­kap di sebuah rumah sewaan,di Bang­kok, Thailand, Rabu (7/12). Nunun Nurbaeti menjadi bu­ronan In­terpol setelah KPK me­netap­kan­nya se­bagai tersangka, Fe­bruari lalu.

Nunun diduga mem­­berikan cek pe­lawat sebanyak 480 lembar se­nilai Rp 24 miliar ke sejumlah anggota DPR. Pem­berian itu untuk me­menangkan Miranda Goeltom menjadi Deputi Senior Bank Indonesia.

Agus Condro selanjutnya ber­harap agar Nunun Nurbaeti bisa kooperatif terhadap pemeriksaan yang dilakukan KPK kepada istri Adang Daradjatun itu.

Berikut kutipan selengkapnya:


Apa bisa kooperatif, sehari saja ditahan sudah sakit?

Kita lihat saja nanti. Apabila bu Nunun ingin membantu KPK mengungkap kasus ini secara tuntas, tentu dia memberikan ke­­terangan sesuai dengan apa yang dialami, dilihat, dan di­ketahui­nya. Saya menyarankan agar se­muanya disampaikan ke KPK.


Apa bisa menyeret Miranda Goeltom?

Melihat pernyataan Pak Adang Daradjatun, saya opti­mis­tis kasus ini akan berkembang kearah pihak-pi­hak yang me­min­ta tolong Bu Nu­nun me­nyam­paikan tra­vel cek kepada anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004, ter­ma­suk kepada saya.

Pak Adang ini kan suami Bu Nu­­nun. Beliau ber­bi­cara bahwa istri­nya hanya pe­­ran­tara, bahkan dia menyebut Mi­ran­da Goeltom, tentu itu ber­dasarkan informasi akurat dari istrinya.


Pengacara Nunun mengisya­ratkan kasus ini akan menyeret Miranda, apa Anda yakin?

Ya. Kalau memang pengaca­ra­­nya mengatakan itu, dan Pak Adang sudah mengatakan juga, konsekuensinya mereka harus mendorong Bu Nunun untuk membuka semua informasi yang diketahuinya kepada pe­nyidik.

Kalau nanti terbukti, Miranda tentu menemani Bu Nunun di da­lam tahanan. Tapi kalau Bu Nu­nun menutup diri, ya menjadi jauh panggang dari api.


Apa ada pihak lain yang ter­seret nantinya?

Semua itu tergantung Bu Nunun. Semua  info berada di Bu Nunun.


Memangnya tidak cukup ke­te­rangan dari Ari Malang­judo?

Tidak cukup, karena ketera­ngan Ari itu muaranya ke Bu Nunun. Apabila Bu Nunun mau kooperatif, terbuka, dan kasus ini tuntas, tentu beliau meng­ungkap apa yang dia ketahui. Termasuk pihak yang mem­berikan travel cek kepada Ko­misi IX DPR.


Memangnya tidak cukup ke­te­rangan dari Ari Malang­judo?

Tidak cukup, karena ketera­ngan Ari itu muaranya ke Bu Nunun. Apabila Bu Nunun mau kooperatif, terbuka, dan kasus ini tuntas, tentu beliau meng­ungkap apa yang dia ketahui. Termasuk pihak yang mem­berikan travel cek kepada Ko­misi IX DPR.


Apakah peran Nunun sangat sentral?

Bu Nunun itu menjadi saksi kunci dan tersangka untuk mem­bidik pihak-pihak yang berada di balik dirinya.

Pak Adang dalam satu kesem­patan mengatakan, baik Bu Nunun ataupun Ari Malangjudo hanya sekedar perantara. Arti­nya ada yang meminta Bu Nunun untuk menjadi perantara. Siapa yang menyuruh Bu Nu­nun, hanya beliau sendiri yang tahu.


Apa Anda yakin kasus ini bisa tuntas mengingat Nunun sakit sekarang ini?

Tergantung Bu Nunun ya. Yang jelas sekarang Bu Nunun lagi dirawat di rumah sakit, ter­lepas ini pura-pura atau benaran, hanya beliau dan dokter yang tahu. Tapi besar harapan kita agar Nunun bicara lancang ke­pada KPK, bong­kar semua apa yang dialami, dilihat, dan dike­tahuinya. Apakah cek pelawat itu punya Bu Nunun atau hanya sekadar dititipi saja.  [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya