Berita

Yunus Husein

Wawancara

WAWANCARA

Yunus Husein: Saya Bukan Titipan SBY Tapi Didukung Penuh

JUMAT, 25 NOVEMBER 2011 | 08:58 WIB

RMOL. Calon pimpinan KPK Yunus Husein mengaku tidak mempunyai jurus khusus menghadapi fit and proper test di Komisi III DPR, pekan depan.

“Yang penting jaga kesehatan. Menghadapi ujian apapun, faktor kesehatan itu sangat penting sekali. Saya berharap saat men­jalani ujian nanti, kondisi benar-benar fit,” katanya kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Saat ditanya soal membaca buku, bekas Kepala PPATK itu mengatakan, itu sudah pasti di­lakukan. Membaca buku berkai­tan dengan korupsi.

“Membaca buku itu sudah menjadi rutinitas saya. Walau tidak ada ujian, saya tetap baca buku. Apalagi menghadapi ujian, tentu lebih digiatkan lagi,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:


Masa nggak ada jurus jitu?

Tidak ada sama sekali.

Saya hanya memakai jurus tangan kosong. Saya mengha­dapi­nya dengan doa, bersedekah, dan silaturahim. Hubungan de­ngan Allah dan sesama harus bagus. Habluminallah dan ham­bluminannas harus baik. Saya yakin hal itu bisa mendorong saya untuk lulus ujian test and proper test.


Apakah ada rasa grogi?

Ya pasti ada. Grogi itu biasa dan sifatnya manusiawi. Apalagi, fit and proper test ini di depan anggota DPR. Tetapi bagi saya yang pen­ting bisa me­nga­tasi rasa grogi itu.


Banyak pi­hak yang me­ni­lai Anda titi­pan SBY, ba­gai­mana tang­gapan Anda?

Saya maju atas inisiatif sen­­­diri. Saat maju sebagai calon pimpi­nan KPK, waktu itu saya sedang menjabat Kepala PPATK, se­hingga saya minta izin beliau. Boleh tidak maju ke KPK, dan diperbolehkan. Saya bukan titi­pan tapi didukung penuh Pak SBY.

Kalau ada yang bilang mende­sak-desak saya dan menitipkan sesuatu deal, sama sekali tidak ada. Saya dekat karena hubungan kerja saja. Saya diangkat sejak 2002 saat zamannya Ibu Mega­wati. Kalau saya dikatakan dekat, berarti saya juga dekat dengan Ibu Megawati.


Tidak takut dijegal?

Penjegalan itu seribu satu ala­san untuk men­jegal orang. Ba­nyak ala­san untuk dicari-cari. Tapi kita harus sabar dan berdoa. Mudah-muda­han Allah memberi­kan yang terbaik.


Apa optimistis ter­pilih?

Saya harus optimistis. Saya hadapi semuanya dengan sabar dan berdoa. Se­benarnya ujian ini tidak susah. Sebab, bukan masa­lah kompe­tensi calon. Tapi aspek politiknya lebih kuat. Politik itu soal ke­pentingan.

 

O ya, bagaimana tanggapan Anda terkait adanya jual beli pasal?

Itu harus dibasmi. Kalau  ada yang terima duit dengan menya­lah­gunakan jabatannya. Jelas itu abuse of power. Sebab, mene­rima keuntungan atas kewe­na­ngannya.

Keterangan Pak Mahfud MD (Ketua MK) bisa dijadikan dasar untuk proses penyelidikan. Seba­gai langkah awal, bisa dengan mengumpulkan bukti-bukti yang berkaitan dengan jual beli pasal tersebut.


Kalau sudah ada bukti?

Berarti bisa dikejar terus, di­tun­taskan proses hukumnya. Seka­dar informasi, alat bukti itu ada lima, yakni surat, keterangan saksi, keterangan tersangka, SMS, transaksi elektronik dan pe­nyadapan-penyadapan. [Harian Rakyat Merdeka]


Apa optimistis ter­pilih?

Saya harus optimistis. Saya hadapi semuanya dengan sabar dan berdoa. Se­benarnya ujian ini tidak susah. Sebab, bukan masa­lah kompe­tensi calon. Tapi aspek politiknya lebih kuat. Politik itu soal ke­pentingan.

 

O ya, bagaimana tanggapan Anda terkait adanya jual beli pasal?

Itu harus dibasmi. Kalau  ada yang terima duit dengan menya­lah­gunakan jabatannya. Jelas itu abuse of power. Sebab, mene­rima keuntungan atas kewe­na­ngannya.

Keterangan Pak Mahfud MD (Ketua MK) bisa dijadikan dasar untuk proses penyelidikan. Seba­gai langkah awal, bisa dengan mengumpulkan bukti-bukti yang berkaitan dengan jual beli pasal tersebut.


Kalau sudah ada bukti?

Berarti bisa dikejar terus, di­tun­taskan proses hukumnya. Seka­dar informasi, alat bukti itu ada lima, yakni surat, keterangan saksi, keterangan tersangka, SMS, transaksi elektronik dan pe­nyadapan-penyadapan. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya