Adnan Pandu Praja
Adnan Pandu Praja
RMOL. “Semua orang yang mau mengÂikuti ujian, pasti ada yang diperÂsiapkan. Mulai mental, pengetaÂhuan, dan sebagainya,†katanya kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Misalnya, lanjut Pandu, minta doa restu orang tua, istri dan anak-anak.
“Saya juga bertanya-tanya bagaimana situasi di DPR. KonÂdisinya seperti apa. Sebab, saya belum pernah ke DPR,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Bagaimana dengan persiaÂpan ilmu pengetahuan?
Sudah saya siapkan dengan banyak membaca buku.
Apa lagi yang dipersiapkan?
Saya juga bertanya kepada teman yang pernah melakukan fit and proper test di DPR. Apa sih yang dilakukan. Bagaimana siÂtuasi saat ujian dan sebagainya.
Adakah persiapan khusus?
Nggak ada. Selain yang sudah saya sampaikan tadi. Saya berÂdoa agar bisa sukses dalam ujian tersebut.
Anak Anda sempat tidak seÂtuju ya?
Memang anak saya awalnya tidak setuju karena melihat resiko pimpinan KPK itu begitu besar. Tapi akhirnya anak saya meÂngerti. Ini setelah diberi tahu bahwa tugas KPK itu demi keÂbaikan negara.
Anda yakin terpilih?
Semua orang tetap berdoa dan optimistis.
Kalau amanah, saya jalankan sebagai amanah. Dijalani dengan santai saja. Nggak perlu ngotot atau ambisius.
Saat saya terpilih di KomÂpolÂnas juga begitu. Saya anggap ini amanah, lalu saya kerja seÂbaik-baiknya. Tidak ada yang aneh-aneh.
Anda yakin terpilih?
Semua orang tetap berdoa dan optimistis.
Kalau amanah, saya jalankan sebagai amanah. Dijalani dengan santai saja. Nggak perlu ngotot atau ambisius.
Saat saya terpilih di KomÂpolÂnas juga begitu. Saya anggap ini amanah, lalu saya kerja seÂbaik-baiknya. Tidak ada yang aneh-aneh.
Bagaimana kalau tidak terÂpilih?
Kalau tidak tercapai berarti itu memang yang terbaik buat kita. Meskipun nggak lulus, ya nggak masalah.
Apakah ada firasat untuk dipilih?
Nggak ada firasat apa-apa. Mungkin belum kali ya. Memang ada orang yang diberi kelebihan seperti itu tapi saya tidak.
Apakah ada fraksi yang suÂdah mendekati Anda?
Saya ngga terlalu memikirkan adanya intrik politik. Ini kan amanah, jangan dijualbelikan. Visi dan misi saya sudah dikeÂtahui banyak orang. Intinya, saya ingin membangun masyarakat Indonesia yang bersih dari korupsi.
Korupsi kian menggila, apa bisa diberantas?
Korupsi begitu masif dan diÂjalankan secara masif juga. Masif itu konteksnya luas, sehingga memberantasnya harus ramai-ramai juga. KPK ngga bisa senÂdirian. Perlu kerja sama dan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait termasuk dengan masyarakat.
Kalau terpilih menjadi pimÂpiÂnan KPK, apa yang Anda laÂkukan?
Sebelum ada penindakan dan pencegaan, KPK harus berÂsih dulu. Kinerja KPK perÂlu diauÂdit. Selain itu, kiÂnerja komisioÂner KPK harus berÂdasar audit BPK.
Bagaimana penilaian Anda terhadap kinerja KPK?
Sepertinya terjadi persaingan KPK dengan penegak hukum lainnya. KPK belum membangun kelembagaan sesuai dengan amaÂnat Undang-undang. Padahal dalam Undang-undang sudah jelas KPK harus berkoordinasi dengan aparat hukum lainnya.
Mestinya KPK berkoordinsi. Mana kapasitas KPK. Mana pula kasus yang ditangani kejaksaan dan kepolisian. Sistem ini belum dibangun. masih banyak pandaÂngan negatif terhadap KPK.
Kalau nanti terpilih, tapi Anda gagal mengemban misi KPK, apa siap mundur?
Jadi komisioner KPK harus punya target. Setiap tahun harus bersedia dievaluasi. Kalau buÂruk kinerjanya, saya siap munÂdur. [Harian Rayat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 00:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15
Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28