Rhenald Kasali
Rhenald Kasali
RMOL.Panitia Seleksi (Pansel) tidak ada lagi urusan terkait rencana penolakan DPR terhadap delapan calon pimpinan KPK.
“Tugas Pansel sudah selesai. Kalau DPR mau menolak, ya terserah saja. Ini berarti mereka tidak membaca Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK,†tegas anggota Pansel Calon Pimpinan KPK, Rhenald Kasali, kepada Rakyat Merdeka, Minggu (4/9).
Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi III DPR, SyariÂfudin Suding mengisyaratkan DPR akan menolak 8 calon pimÂpinan KPK yang sudah diseleksi Pansel. DPR tetap mengÂinginÂkan 10 calon pimpinan KPK yang akan diseleksi oleh lembaga legislatif itu.
Rhenald Kasali selanjutnya mengatakan, pendapat itu baru seÂbatas opini pribadi, bukan institusi DPR. Sebaiknya dipuÂtuskan bersama-sama di internal DPR dengan melihat landasan hukum secara komprehensif.
“Silakan saja nanti diputuskan di internal secara bersama-sama, dikaji dengan landasan hukum yang kuat. Nanti biar hukum yang membuktikan siapa yang salah,†papar Guru Besar Fakultas EkoÂnomi Universitas Indonesia (FEUI) itu.
Berikut kutipan selengkapnya;
Delapan calon pimpinan KPK itu apa sudah the best of the best?
Empat orang teratas dari ranÂking yang dikeluarkan Pansel, kami berani jamin kualitasnya. Empat calon lain, silakan DPR periksa curiculum vitae kalau DPR punya selera sendiri. SilaÂkan saja dibuka kepada publik. ApaÂbila kita punya tujuan sama untuk kepentingan bangsa ini, saya kira pandangannya akan sama.
Kenapa Anda begitu yakin deÂngan empat orang itu?
Pansel ini kan terdiri dari orang-orang non-politis. Kami melakuÂkan seleksi secara obyekÂtif dengan kriteria yang obyektif juga.
Yang kami lihat adalah integ-ritasnya. Empat calon teratas itu kompetensinya baik. Tapi dari empat orang itu, Bambang WidjoÂÂjanto yang terbaik.
Bagaimana dengan empat caÂlon terbawah?
Dua dari empat orang itu masih menjadi perdebatan di masyaÂrakat, yaitu dari unsur jaksa dan polisi. Tapi silakan apabila DPR menganggap unsur jaksa dan polisi itu pintar. Kami tidak akan mencampuri.
Dua yang lain silakan saja diÂlihat ketika DPR melakukan tes. Saya kira setelah mereka buka data, mereka akan berpikir sama dengan kita.
Kalau begitu, penolakan terÂhadap delapan calon itu salah?
Namanya demokrasi, silakan mau berpendapat apa saja. PenÂdapat yang salah pun boleh diÂungkapkan. Nanti ada yang meÂnilai benar atau salah. Saya tidak dalam posisi menilai.
Saya menyarankan agar memÂbuka undang-undang yang meÂnyangkut jumlah pimpinan KPK. Kalau masih beda pendapat dan tidak puas dengan hasil Pansel, silakan ajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Kami siap menyeleksi lagi kaÂlau MK memutuskan untuk menÂcari calon pimpinan KPK lagi. Tentunya dengan penugasan dari presiden.
Bagaimana kalau DPR meÂnolak delapan calon pimpinan KPK itu?
Kita tunggu dulu bagaimana sikap seluruhnya. Baca dulu Undang-undangnya. Kalau meÂreka tetap berpandangan berbeda dengan keputusan MK, itu berarti tidak baca undang-undang. Saya menghimbau agar DPR bekerja berdasarkan pedoman, bukan berdasarkan selera.
Anda melihat ada upaya meÂlemahkan KPK?
Suara-suara seperti ini sudah lama kita dengar, tapi suara inÂdividu saja. Suaranya macam-macam, tapi intinya agar KPK tidak sehat. Itu yang kita rasakan. Misalnya dari awal ada yang tiÂdak mengakui keputusan MahÂkamah Konstitusi, lalu mereka ada yang minta 10 orang calon pimpinan KPK, dan masih baÂnyak hal aneh lainnya.
Kita memahami karena salah satu target pemberantasan koÂrupsi adalah di dunia politik. Pasti ada upaya-upaya agar posisi meÂreka aman. Pansel bekerja bukan untuk politisi, tapi untuk rakyat Indonesia.
Apa Pansel sudah menjalanÂkan tugasnya sesuai aturan?
Kami bekerja berdasarkan undang-undang yang berlaku. Tidak punya motif apa pun terkait seleksi itu, kecuali demi kepenÂtingan bangsa. Artinya, kami tidak masuk ke ranah politik.
Pansel dituding menghamÂburÂkan uang negara dalam seÂleksi itu, komentar Anda?
Saya kira pendapat seperti itu salah. Dalam Undang-undangnya dijelaskan bahwa proses seleksi harus terbuka dan diumumkan kepada publik. Makanya harus ada uang untuk pasang iklan. Itupun sudah dikurangi budgetÂnya. Sebab, kami hanya pasang iklan di satu media cetak dan media online. [rm]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20