Taufik Kurniawan
Taufik Kurniawan
RMOL.Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung Presiden SBY merupakan ijtihad politik yang diputuskan melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas).
“PAN bukan sebagai partai pengeÂkor Partai Demokrat. Kami melihat Pak SBY bisa menyeleÂsaiÂkan berbagai masalah bangsa ini, makanya kami mendukungÂnya,’’ tegas Sekjen PAN, Taufik Kurniawan, kepada Rakyat MerÂdeka, di Jakarta, kemarin.
“Kami tidak mengekor siaÂpaÂpun. Sebab, kami memiliki garis partai yang jelas dan masa rill di tingkat akar rumput,†tambah Wakil Ketua DPR itu.
Sebelumnya diberitakan, peÂngamat politik UI, Iberamsjah menuding PAN sebagai partai pengekor semua kebijakan yang diambil Partai Demokrat. IbeÂramÂsjah juga meragukan PAN mampu memperoleh suara miniÂmum 10 persen Pemilu 2014.
Taufik Kurniawan selanjutnya mengatakan, tidak seharusnya seÂorang guru besar bertindak seÂperti tukang sate, mengipas-ngiÂpas masalah dengan pernyataan sangat tendensius.
“Seharusnya guru besar meÂnilai partainya dalam koridor keilmuan. Bukan masuk ke dalam domain politik praktis yang mengomentari target PAN. ApaÂlagi bilang kami mimpi di siang bolong,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Kenapa Anda begitu terlihat emoÂsional menanggapi pernyaÂtaan itu?
Kami sangat tersinggung. Saya minta dicabut soal tudingan bahwa PAN sebagai partai peÂngekor. Sebab, kenyataannya tidak begitu. Setahu saya hanya PAN memutuskan koalisi melalui Rakernas yang dihadiri 400 DPD kabupaten/kota dan 33 DPW.
Apa artinya koalisi diputusÂkan lewat Rakernas?
Ini artinya bahwa kami berÂkoalisi dengan Partai Demokrat karena proses politik. Kami meÂlihat Pak SBY masih bisa menunÂtaskan kesinambungan program di era reformasi, bukan sebatas terintegrasi secara hitam-putih saja. PAN koalisi dengan Pak SBY bukan keputusan pribadi kader, tapi ijtihad politik seluruh kader, terÂmaÂsuk Pak Amien Rais.
Bagaimana deÂngan surÂvei meÂngeÂÂnai suara PAN turun PeÂmilu 2014?
PAN tidak peduli dengan hasil survei. Kami bekerja berÂdasarÂkan garis parÂtai yang jelas. Kita pernah disurvei bahwa suara kami hanya 3 persen, tapi kenyaÂtaannya bisa mencapai 6,8 persen.
Sejak tahun 1998 hingga sekaÂrang, PAN masih punya massa yang solid dan massif. Misalnya, PAN banyak memenangi PemiluÂkada. Anggota legislatif kami di seluruh Indonesia 2.000 orang. Jangan melihat dengan kacamata kuda bahwa perwakilan kami di DPR hanya 46 orang.
Pengamat itu tidak punya hak untuk bilang bahwa kami mimpi di siang bolong. Kami siap berÂdebat. Di beberapa daerah seperti Kulonprogo dan Banjarnegara, PAN menang mutlak.
Artinya Anda optimistis PAN masuk tiga besar dalam Pemilu 2014?
Tentu, sangat optimistis. TuÂdingan ini jelas-jelas ingin menÂjatuhkan dan menyinggung nama baik PAN. Apalagi dikatakan PAN mimpi di siang bolong, itu sudah keterlaluan. Tidak perlu mencampuri urusan internal kami. Itu terlalu jauh.
Bukankah seharusnya PAN berterima kasih atas kritikan ini, sehingga memotivasi semaÂngat semua kader?
Ini jadi bahan renungan bagi kami dan juga partai politik lain. Parpol harus membangun cara pandang yang efektif dan fungsi partai agar bisa menjadi artikulasi kepentingan rakyat.
Selain itu, jangan ada kepenÂtingan politik tertentu dari seoÂrang guru besar dengan menyeÂrang institusi dan personal partai. Tugas pokok dan fungsi guru besar itu kan sudah jelas. Jangan masuk ke area lain. [rm]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 20:13
Senin, 29 Desember 2025 | 19:53
Senin, 29 Desember 2025 | 19:43
Senin, 29 Desember 2025 | 19:35
Senin, 29 Desember 2025 | 19:25
Senin, 29 Desember 2025 | 19:22
Senin, 29 Desember 2025 | 19:15
Senin, 29 Desember 2025 | 19:08
Senin, 29 Desember 2025 | 19:04
Senin, 29 Desember 2025 | 18:57