Berita

Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi

Wawancara

WAWANCARA

Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi: Kalau Saya Nggak Dipilih, Buat apa Dipaksakan...

JUMAT, 02 SEPTEMBER 2011 | 04:06 WIB

RMOL.Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Aryanto Sutadi menanggapi secara santai tudingan miring yang dialamatkan kepadanya.

‘’Kenapa mereka meragukan orang yang punya pengalaman seperti saya ini,’’ ujar Aryanto Sutadi kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, Sabtu (27/8).

Seperti diketahui, sejumlah ka­langan mendesak DPR agar tidak memilih calon pimpinan KPK dari unsur Kejaksaan dan Kepo­li­sian. Pasalnya, KPK di­bentuk ka­rena kedua lembaga ter­sebut ti­dak mampu meme­ra­ngi korupsi.

”Jika orang-orang di Kepoli­sian atau Kejaksaan ada yang bagus, ya dipertahankan di instan­si­nya saja,” ujar Direktur Lingkar Ma­dani, Ray Rangkuti.

Aryanto Sutadi selanjutnya me­ngatakan, tudingan negatif itu ti­dak mempengaruhi sema­ngat­nya mengikuti seleksi di DPR.

”Saya tidak melakukan per­sia­pan apa-apa. Saya hanya bicara apa ada­nya, seperti yang saya ta­hu dan bisa saya kerjakan,” ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apakah tudingan itu meng­gang­gu kondisi psikologis Anda?

Kita tidak perlu memper­pan­jang persoalan itu. Orang boleh saja bicara. Hal itu tidak akan mempengaruhi saya.

Apakah ada yang meng­in­tervensi Anda?

Saya percaya, yang namanya anggota dewan adalah wakilnya rakyat. Mereka pasti akan  me­milih calon pimpinan KPK yang ter­baik buat rakyat. Kalau  mau me­milih saya, ya syukur. Kalau saya nggak dipilih, buat apa di­paksa­kan. Kita kan ber­tanggung jawab kepada rakyat dan negara ini.

Anda me­nga­ku pernah me­nerima pem­be­rian seseorang saat membantu penyelesaian sengketa, apakah itu mem­pengaruhi inde­pen­densi?

Kalau diberi dengan suka rela memang pernah. Kan tidak baik menolak walau cuma setandan pisang. Selama tidak mem­pe­nga­ruhi tugas, pejabat polisi yang me­­nerima pemberian orang lain bukanlah gratifikasi. Namun, ja­ngan pernah memaksa atau me­minta sesuatu kepada orang lain se­bagai imbalan penanganan kasus.

Tapi, itu saya lakukan dulu, ke­tika aturan gratifikasi belum ada. Gaji polisi tidak cukup, saya rasa selama legal sah-sah saja.

Anda juga dituding terlibat dalam kasus penghentian gu­gatan pemalsuan ijazah Bupati Pamekasan Fuad Amin, du­gaan pe­me­rasan Rp 3 miliar kepada bos narkoba dan kasus Ham­ba­lang. Tanggapan Anda?

Mengenai kasus pemalsuan ija­zah, itu tidak benar. Ijazah yang digunakan Fuad Amin su­dah benar dan legal. Adapun soal la­poran pemerasan terhadap ban­dar narkoba, sampai saat ini ka­sus itu tidak terbukti.

Soal kasus Hambalang, saat itu saya belum masuk di Badan Per­tanahan Nasional. Saya masuk tahun 2010. Kepala Badan Pe­r­tanahan tahu bahwa kasus itu ramai sebelum saya ke BPN.

Anda tidak masuk ranking empat besar yang dibuat Pan­sel, apa komentarnya?

Silakan panitia membuat itu. Sa­ya tidak tahu ukurannya. Da­­­lam memilih pemimpin kan ada banyak faktor yang men­ja­di pe­nilaian. Itu banyak as­pek­­nya.

Sekarang kan yang keras ngo­mong, maunya dipercaya rakyat. Tapi buat saya, yang penting ja­ngan membodohi rakyat. Tujuan saya hanya ingin mengabdi ke­pa­d­a negara. Dipakai syukur, nggak dipakai ya sudah.

Jika Anda terpilih, apa yang akan dilakukan untuk mem­per­baiki kinerja KPK?

Kalau ditanya soal perbaikan, ya banyak yang harus kita laku­kan. Kita harus melihat apa yang kurang sekarang dan apa yang ha­rus KPK kerjakan ke depan. [rm]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya