Ahmad Muqowam
Ahmad Muqowam
RMOL.Langkah DPP PPP mencopot Ahmad Muqowam dari Ketua Komisi IV DPR dinilai sebagai upaya penggembosan, karena Muqowan ingin maju menjadi calon Ketua Umum DPP PPP dalam Muktamar.
“Suryadharma Ali (SDA) mengganggap saya sebagai komÂpetitor yang kuat, sehingga penÂcopotan ini untuk melemahkan dukungan DPW dan DPC kepada saya,†ungkapnya kepada RakÂyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
“Proses demokratisasi akan terhambat di PPP kalau cara-cara ini dipertahankan,†tambahnya.
Menjelang Muktamar PPP semakin banyak masalah di partai tersebut. Sebelumnya Muchdi PR tidak diakui menjadi Ketua DPW PPP Papua gara-gara dianggap tidak sah. Kini giliran Ahmad Muqowan terkena imbas arus politik menjelang perubatan kursi ketua umum PPP.
Menanggapi pencopotan terÂsebut, Muqowam menilai ini adalah puncak gunung es dari problem kepungurusan PPP mengambil keputusan yang tidak rasional.
“Saya malah mempertanyakan apakah langkah tersebut benar. Apalagi sikap seperti itu bukan kali ini saja. Ini adalah puncak dari gunung es dari problem keÂpungurusan partai mengambil keputusan yang tidak rasional,†kata Muqowam.
Berikut kutipan selengkapnya;
Kenapa Anda bilang pencoÂpotan ini terkait dengan calon ketua umum PPP?
Apabila ada yang mengatakan ini adalah proses yang biasa dan tidak ada muatan politisnya. Saya menilai itu sesuatu yang tidak biasa. Di panggung politik itu, khuÂsusnya partai politik, setiap persoalan atau keputusan yang diambil, selalu ada muatan politis.
Kalau ada yang mengatakan rotasi ini sama seperti yang diÂlaÂkukan di perusahaan ataupun di birokrasi, saya pikir itu aneh. Sebab, karakter partai politik berÂÂÂbeda dengan perusahaan mauÂÂpun birokrasi. Ini yang meÂnurut saya tidak logis. PendeÂkatan yang dikemukakan seolah-olah rasioÂnal. Padahal tidak raÂsional sama sekali.
Apa Anda sebelumnya sudah mengetahui bakal dicopot jaÂbatan Ketua Komisi IV?
Saya ingin menegaskan bahwa keputusan itu diambil oknum-oknum DPP PPP dan fraksi PPP di DPR. Sebab, sebelumnya tidak pernah ada rapat internal di DPP dan fraksi.
Dari mana Anda tahu tidak ada rapat?
Saya adalah Ketua DPP PPP serta Wakil Ketua Fraksi PPP DPR. Kalau ada rapat, tentu saya mengetahuinya dong. Yang jelas keputusan rotasi di komisi-koÂmisi adalah atas perintah SuryaÂdharma Ali kepada fraksi PPP. Saya kira ini tidak biasa dilakuÂkan di partai dan fraksi manapun, karena pasti ada perÂmusyawaÂrahan terkait keputusan rotasi yang akan diambil oleh sebuah partai dan dalam rapat pimpinan terkecil sekalipun.
Artinya Anda menganggap keÂputusan ini tidak sesuai meÂkaÂnisme?
Mekanismenya jelas bahwa keputusan untuk melakukan roÂtasi ada di dalam rapat pimpinan fraksi PPP di DPR. Artinya, apabila di dalam rapat pimpinan fraksi muncul keinginan untuk ada rotasi, maka dimusyaÂwarahÂkan dulu. Mendengarkan penÂdapat anggota mengenai sikapnya masing-masing. Setelah itu, keÂputusan diambil. Itu mekanisÂmenya, bukan atas perintah ketua umum.
Kenapa nggak mengambil langkah-langkah atas keberaÂtan Anda?
Saya tidak keberatan atas rotasi yang terjadi saat ini. Tapi saya melihat rotasi ini adalah proses yang tidak mendidik bagi masa depan partai ini. Artinya proses kaderisasi akan terancam apabila karakter ini dipertahankan. Saya tidak tahu bagaimana nasib PPP ke depan apabila masih mengguÂnakan cara seperti ini.
Apakah ini mengganggu langÂkah Anda menjadi calon ketua umum PPP?
Kejadian ini tidak mempeÂngaruhi tekad dan soliditas kami untuk tetap berjuang di MuktaÂmar mendatang. Saya justru berharap teman-teman menyikapi ini dengan cara yang wajar dan rasional. [RM]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04