Michael Tene
Michael Tene
RMOL.Namun Juru Bicara KemenÂteÂrian Luar Negeri (Kemenlu) MicÂhael Tene enggan merinci lebih detail langkah apa saja yang dilaÂkukan. Sebab, ini menyangkut keselamatan orang.
“Saya tidak bisa merinci lebih detail, apa saja yang pemerintah laÂkukan. Intinya kami sedang melakukan usaha diplomasi dan komunikasi dengan berbagai jaringan yang ada untuk meÂnyeÂlamatkan para ABK tersebut,†ungÂkap Michael Tene kepada Rakyat Merdeka, Kemarin.
Sebelumnya diberitakan, MV Sinar Kudus beserta 20 ABK asal Indonesia disandera perompak Somalia sejak 16 Maret lalu. NaÂmun hingga kini nasibnya masih terkatung-katung. Kapal itu berÂangkat dari Pomala, Sulsel meÂmuat feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk dibajak saat dalam perjalanan ke Laut Merah dengan tujuan akhir Rotterdam.
Michael Tene selanjutnya meÂngaÂtakan, pemerintah berÂkoÂmitÂmen membebaskan ABK asal Indonesia. Sebab, keselamatan ABK dan keluarga menjadi perÂtimÂbangan utama pemerintah dalam usaha tersebut.
Berikut kutipan selengkapnya;
Pemerintah dinilai lamban menyelamatkan WNI yang disandera, kenapa begitu?
Kalau dibilang lamban, nggak juga. Sebab, setelah pemerintah meÂngetahui adanya kasus ini, kaÂmi langsung melakukan langkah-langkah untuk menghimpun informasi dan memastikan agar para ABK ini dalam keadaan seÂlamat dan aman. Selain itu berÂupaya membebaskan mereka.
Bagaimana dengan keluarga ABK tersebut?
Pihak keluarga tentunya sudah kiÂta beritahu kondisi ABK terÂseÂbut.
Langkah apa yang akan dilaÂkukan?
Ya, terus berupaya, berbagai diplomasi kita lakukan. Tapi seÂcara detail tidak bisa saya samÂpaikan. Ada kekhususan tertentu, sehingga saya tidak mau memÂberikan pernyataan yang nantinya bisa menyulitkan upaya yang maÂsih terus berlangsung.
Apa yang menjadi pertimÂbangan pemerintah dalam usaha pembebasan?
Pertimbangan utamanya adalah memastikan keamanan ABK yang masih tersandra dan secepatnya kita bisa mebebaskan mereka. Hal itu yang menjadi kepedulian kita sejak awal.
Untuk keadaan ABK baÂgaiÂmana?
Dari satu sisi info yang kami terima, mereka dalam keadaan aman karena pembajak ingin meÂminta uang tebusan. Tapi nilainya nggak normal. Artinya ada keÂsuÂlitan-kesulitan yang dihadapi oleh ABK tersebut. Misalnya loÂgisÂtik yang semakin kurang, keÂmudian ada juga kondisi keÂseÂhatÂannya menurun. Ini memang menÂjadi keprihatinan kita bersama.
Apa yang dilakukan pemerinÂtah menangani kesulitan logistik dan kesehatan ABK?
Untuk masalah itu kita tidak bisa memberikan. Sebab, kapal itu dikuasai para pembajak. NaÂmun kami berusaha keras seceÂpatÂnya membebaskan mereka.
Kapan kira-kira ?
Pemerintah ingin agar ini seÂlesai secepatnya. Tidak ada deadÂline dalam hal ini karena kasus seperti ini tidak mungkin kita menetapkan deadline. Tetapi kita ingin permasalahan ini secÂepatÂnya bisa diselesaikan dengan meÂlakukan usaha-usaha yang sudah kami jalankan.
Bagaimana komunikasi deÂngan pemerintah Somalia?
Memang kita melakukan komunikasi dengan semua pihak yang ada di kawasan sekitar SoÂmalia yang selama ini kita keÂtahui terlibat atau berperan dalam berÂbagai upaya untuk peÂnaÂnganan masalah-masalah pemÂbaÂjakan yang marak di kawasan perairan Somalia.
Dikabarkan, dari negara lain kapalnya juga dibajak, apakah menjalin komunikasi juga?
Upaya-upaya diplomasi dan komunikasi kita jalin tidak hanya deÂngan pemerintah Somalia, teÂtapi dengan semua pihak, seperti masyarakat internasional.
Namun untuk detailnya saya tidak bisa memberikan informasi. Sebab, upaya tersebut sedang berÂlangÂsung. Yang jelas kami menjalin koÂmunikasi dengan semua pihak. [RM]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08
Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10
Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04