ilustrasi/ist
ilustrasi/ist
RMOL. Kasus penyerangan yang kerap terjadi terhadap warga Jamaah Ahmadiyah akan dibawa ke Sidang Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, yang akan berlangsung tanggal 28 Februari hingga 25 Maret mendatang.
Adalah International NGOs Forum on Indonesia Development (Infid) yang akan membawa kasus itu ke Sidang Dewan HAM PBB itu. Selain itu menurut Program Manajer Infid, Wahyu Susilo, pelanggaran HAM dalam bentuk pembiaran terhadap kekerasan yang dialami warga Jamaah Ahmadiyah di Indonesia akan dilaporkan ke UN Special Rapporteur on Torture atau Pelapor Khusus PBB untuk kasus Kekerasan yang bersidang tanggal 7 Maret dan UN Special Rapporteur on Freedom on Religion or Belief atau Pelapor Khusus PBB untuk Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan yang akan bersidang pada tanggal 10 Maret.
“Pelaporan ini akan memperlihatkan realitas terancamnya kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia yang selama ini selalu diklaim oleh pemerintah Indonesia ke masyarakat internasional sebagai negara demokrasi yang toleran dan pluralis,†demikian Wahyu dalam pernyataannya yang diterima Rakyat Merdeka Online, Senin (7/2).
Infid menilai bahwa kerusuhan yang menewaskan tiga orang dan melukai belasan lainnya itu terjadi karena negara melakukan pembiaran terhadap kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok vandalis. Peristiwa itu juga menunjukkan kegagalan pemerintah Indonesia menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD 1945. [guh]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 20:13
Senin, 29 Desember 2025 | 19:53
Senin, 29 Desember 2025 | 19:43
Senin, 29 Desember 2025 | 19:35
Senin, 29 Desember 2025 | 19:25
Senin, 29 Desember 2025 | 19:22
Senin, 29 Desember 2025 | 19:15
Senin, 29 Desember 2025 | 19:08
Senin, 29 Desember 2025 | 19:04
Senin, 29 Desember 2025 | 18:57