Berita

Batu Mulia Sebagai Penambah Daya Para Pemimpin

SELASA, 26 OKTOBER 2010 | 20:28 WIB | LAPORAN:

RMOL. Batu Mulia atau Batu Akik tidak hanya dipergunakan sebagai perhiasan belaka, tapi juga dipercaya memiliki suatu aura tertentu yang dapat mempengaruhi si pemakai saat digunakan sehari-hari.

Para pemimpin Indonesia juga senang memakai Batu Mulia yang menjadi bagian dari penampilan mereka untuk menambah kewibawaan dan kharismanya. Seperti  Presiden Soekarno dan Soeharto yang menggunakan Batu Merah Delima, 
Habibie Batu Berlian, Gus Dur Batu Jamrud Hijau, Megawati Batu Black Safir, dan  Presiden SBY menggunakan Batu Biduri Kucing atau yang lebih dikenal sebagai Batu Cat's Eye.

Selain dari khasiat dan mitos yang menyertainya, penggunaan batu 

Selain dari khasiat dan mitos yang menyertainya, penggunaan batu 
cincin para pemimpin negeri ini pasti bukan sembarang cincin dan yang jelas harganya sangat mahal. Bayangkan saja, batu permata jenis kelas satu seperti mirah delima (ruby) atau safir (blue saphhire) yang  kualitasnya bagus, harganya tidak akan kurang dari Rp. 5.000.000 per karatnya. Ukuran mata cincin yang dipakai pada umumnya tidak kurang  dari 10 karat . Jadi minimal aksesoris tersebut berharga  Rp.50.000.000. Ini belum termasuk tatahan berlian, dan emas sebagai pengikatnya.

Harga satu batu permata tidak hanya bergantung dari kualitas standard seperti warna, cacat atau tidak, dan kebersihannya. Tapi juga tergantung pada hal-hal yang sifatnya sangat subyektif, misalnya "star" atau pantulan cahaya natural, yang bila pantulan sinarnya berjumlah ganjil, misalnya lima, maka akan menjadi lebih mahal daripada yang berpantulan genap. Dan juga tergantung dari guratan yang terbentuk di batu mulia tersebut, ada yang berbentuk orang, benda, ataupun binatang tertentu.

Kepercayaan terhadap khasiat dan daya pada batu permata tersebut 
merupakan kultur dinamisme, yang masih eksis dimasyarakat kita dari zaman dahulu hingga sekarang. Karena unsur-unsur subyektif ini, maka tidak ada suatu standar tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan harga sebuah batu Mulia. Maka tidaklah heran bila ada seseorang yang "gila" terhadap batu permata tertentu, berani membayar ratusan juta rupiah, bahkan milyaran rupiah terhadap batu permata yang disukainya. [wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya