RMOL. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengaku akan mengajak kompetitornya dalam Munas lalu, untuk masuk dalam kepengurusan periode 2010-2015.
Tapi Komisaris Utama perusaÂhaan pertambangan batubara PT Bumi Resources Tbk itu, belum mengetahui posisi yang pas. Apakah menjadi penasihat, deÂwan pertimbangan, atau menjadi wakil ketua.
“Kita lihat nanti peran apa yang akan bisa kita tawarkan pada kandidat–kandidat lain untuk turut mengabdi di Kadin. Dalam posisi apa, saya belum tahu seÂkarang.–Tapi intinya saya memÂbuka diri,†kata Suryo Bambang Sulisto kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Suryo terpilih menakhodai orgaÂnisasi usaha itu dalam Munas Kadin, 25 September lalu, dengan menyisihkan saingannya, yakni Wishnu Wardhana, Adi Putra Tahir, Sandiaga SalahhudÂdin Uno, dan Chris Kanter.
Berikut petikan selengkapnya:Anda mau merangkul komÂpetitor dalam Munas lalu maÂsuk struktur kepenguruÂsan?Ya, kita lihat nanti peran apa yang bisa ditawarkan pada kandidat–kandidat lain untuk turut mengabdi di Kadin dan turut membangun organisasi ini.
Dalam posisi apa?Saya belum tahu sekarang. Tapi intinya saya membuka diri.
Apa mungkin sebagai penaÂsihat?Ya, bisa juga, tapi sampai seÂkarang belum saya putuskan.
Jabatan Ketua Dewan PerÂtimÂÂbamgan Kadin cukup strateÂgis, kira-kira siapa diplot di situ?Kita belum bersidang. FormaÂtur masih tunggal. Kita sedang mengumpulkan nama-nama. Itu akan kita lakukan nanti, InÂsyaallah dalam sebulan rampung.
Tapi nama-namanya sudah masuk?Tiap hari masuk, hehe... UsuÂlan-usulan terus berdatangan.
Kira-kira pertanda apa, seÂhingga Anda terpilih menÂjadi Ketum Kadin?Ini menunjukkan hati nurani para peserta Munas Kadin yang berbicara bahwa memang Kadin memerlukan nakhoda yang lebih senior, syarat pengalaman, dan memiliki jam terbang tinggi. Ternyata kesimpulannya begitu.
Apa itu saja?Saya kira begitu. Mayoritas peserta menganggap Kadin henÂdaknya dipimpin seorang tokoh senior dalam menghadapi tanÂtangan yang begitu kompleks.
Setelah terpilih, agendanya apa?
Melakukan konsolidasi organiÂsasi, penguatan organisasi, memÂbangun kapasitas dan profesioÂnalitas organisasi, melengkapi organisasi, mengisi organisasi dengan tenaga-tenaga yang proÂfesional agar kita lebih tanggap menghadapi dan memenuhi haraÂpan-harapan dari dunia usaha. Kita kan membawa aspirasi dunia usaha, membawa keluhan-keluÂhan dari dunia usaha, ini yang harus kita jembatani.
Agar penguÂsaha ini sedikit mungkin terbeÂbani oleh ekonomi biaya tinggi. Ini yang akan kita coba hilangÂkan, coba kita pangÂkas segala macam ekonomi biaya tinggi yang selama ini memberatÂkan dan menyulitkan pengusaha. Untuk itu Kadin harus berada di depan menyampaikan dan meÂnyuarakan harapan-harapan dunia usaha agar bisa dihadapi bersama.
Berarti sudah dipersiapkan orang-orangnya yang duduk dalam kabinet Anda?Belum. Itu kan makan waktu untuk menyusun itu. Kita juga tidak ingin salah pilih karena terÂburu-buru. Kita ingin menyeleksi betul sehingga pengurus-penguÂrus yang ada nanti itu betul-betul memiliki komitmen. Bukan sekadar mencari jabatan, tapi tidak mau kerja. Kita menginginÂkan betul-betul komitmen dari pengurus untuk membangun dan memberdayakan Kadin.
Jadi nanti ditawarkan semaÂcam kontrak kinerja kepada calon pengurus?Ya, pasti itu. Kita nanti minta ada semacam kontrak politik begitu. Istilahnya kontrak kerja. Jadi kalau tidak perform, ya akan kita ganti.
Serius nih?Tentu. Yang tidak perform, tiÂdak aktif, tidak memberikan konstribusi nyata pada Kadin, kita akan ganti. Di sini pengabÂdian, bukan mencari jabatan. Jadi harus kerja dong.
Kapan kepengurusan sudah tersusun?Target saya satu bulan. Paling lama dua bulan sudah ada keÂpengurusan secara lengkap.
O ya, apa ada masukan dari Aburizal Bakrie dan MS HiÂdayat?
Belum ada ya.
Kalau soal program?Itu juga nggak ada. Justru meÂreka menunggu dari kita apa programnya. Tapi saya tekankan bahwa konsolidasi merupakan program prioritas untuk melengÂkapi keorganisasian Kadin. SuÂpaya kita bisa bergerak lebih efektiflah.
[RM]