Kebebasan pers di sisi lain bukan hanya milik insan pers. Melainkan juga milik seluruh rakyat karena ia semestinya didedikasikan untuk kepentingan bangsa dan negara.
Demikian antara lain disampaikan mantan Presiden BJ Habibie dalam orasi usai menerima Medali Emas Kemerdekaan Pers yang diberikan Ketua Dewan Pers Bagir Manan di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu siang ini (9/2).
Orasi itu diberi judul "Kebebasan Pers yang Dikalbui Cinta". Sebelumnya Bagir Manan didampingi Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono mengalungkan medali emas untuk Habibie.
Habibie sangat menyadari bahwa sudah wajar dan tepat apabila di Hari Pers Nasional (HPN) tahun ini ia memberikan informasi apa yang ada di benaknya tentang membangun kebebasan pers yang merdeka untuk Indonesia yang maju, mandiri dan bermartabat.
"Bagi saya kebijakan di tahun 1998 itu didorong dengan keyakinan saya bahwa hanya dengan kemerdekaan pers tujuan nasional dan peradaban Indonesia tercapai," katanya.
Habibie juga mengatakan dirinya percaya insan pers dan karya jurnalistik mereka didorong oleh kecintaan pada tanah air. "Kebebasan pers bagian dari pengakuan prinsip kemerdekaan menyatakan pikiran baik lisan maupun tulisan," demikian Habibie.
[guh]
Pasang surut yang dialami pers Indonesia mengiringi pasang surut yang dialami bangsa Indonesia. Di saat bersamaan, pers merupakan pondasi kemerdekaan Indonesia. 
BERITA TERKAIT: