Menanti Peran Krusial Indonesia Selesaikan Konflik Israel-Palestina

"Negara-negara OKI seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab itu tak memiliki daya tawar sebesar Indonesia dalam menyuarakan kepentingan umat Islam," kata mantan Dubes RI untuk Ukraina, Yuddy Chrisnandi dalam Webinar Moya Institute dikutip Sabtu (18/11).

Indonesia juga merupakan salah satu negara yang diberi mandat untuk memulai tindakan atas nama OKI dan Liga Arab menghentikan perang di Gaza. Hal itu sebagaimana disepakati setelah KTT luar biasa di Riyadh, Sabtu (11/11).

Oleh karenanya, politisi Partai Golkar ini menyebut peran Indonesia dinantikan dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel.

Masih dalam webinar yang sama, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Muti menyebut perang Palestina-Israel adalah konflik multidimensi. Tidak hanya memandang aspek geopolitik, namun juga klaim teologis kaum zionis yang memandang Palestina sebagai tanah nenek moyang.

Dimensi lain, kata Prof Muti, politik juga kental dalam perang Israel-Palestina. Oleh karena itu, solusi politik lebih cocok untuk menyelesaikan perang tersebut.

“Two-state solution atau solusi dua negara adalah paling logis karena memang menurut bangsa Israel juga punya hak tinggal di wilayah itu. Hanya saja selama ini mereka melakukan okupasi terhadap tanah Palestina, yang dinilai sebagai penjajahan," ungkap Muti.