Selain itu, Moeldoko ditengarai tengah berusaha merebut kepemimpinan Demokrat dengan menggaet para senior Demokrat.
Partainya dicatut akan memberikan dukungan kepada Moeldoko di Pilpres 2024. Sekjen Partai Nasdem Johnny Gerrard Plate mengatakan hal itu hanyalah sebatas halusinasi semata.
“Halusinasi politik dekade ini jika sehubungan dengan konflik dan dinamika internal PD, ada pihak yang bawa-bawa nama Nasdem,†ucap Johnny kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/2).
Menteri Komunikasi dan Informatika ini menegaskan, untuk menghadapi Pilpres 2024 mendatang, Ketum Nasdem Surya Paloh telah memberikan acuan melalui konvensi Pilpres 2024 di internal partai.
“Sudah sangat jelas bahwa dalam kaitan dengan Pilpres 2024; Ketum Nasdem sudah sampaikan pada publik bahwa mekanisme pencalonan pilpres oleh Nasdem akan dilakukan melalui Konvensi Pillres 2024,†tandasnya.
Di luar upaya merebut Partai Demokrat, dikabarkan Moeldoko sudah mendekati PKB dan Partai Nasdem.
Kepala Badan Komunikasi dan Strategi (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky M. Putra sebelumnya menyebutkan, oknum petinggi negara yang berupaya mengambil secara paksa kepempinan AHY di Demokrat, juga sudah menyiapkan dua parpol lain.
Tapi, Herzaky tidak membuka dua partai tersebut.
"Jadi sudah ada dua partai lain untuk mendukung. Dengan Demokrat jadi 3. Sudah lengkap threshold," ucap dia dalam acara diskusi virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk "
Politik Belah Bambu Menyasar Partai Demokrat", Selasa (2/2).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dikatakan tengah menjalin koalisi dengan dua partai yakni PKB dan Nasdem untuk memuluskan langkahnya maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. 
