Demikian disampaikan Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar Sirait, saat menyampaikan sambutan dalam acara silaturrahmi dan buka puasa bersama dengan 100 tokoh pemuda dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno di Kantor TMP, Menteng, Jakarta (Sabtu, 27/6).
Dalam kesempatan ini, Maruarar mengatakan bahwa dia sangat menghargai umat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Tentu saja ibadah puasa juga dilakukan dengan penuh perjuangan dan pengorbanan hingga akhirnya meraih kemenangan di Hari Raya Iedul Fiti.
Maruarar mengakui bahwa karakter generasi muda adalah berpandangan dan bersikap obyektif dan kritis dalam melihat sejumlah realitas. Bahkan ia mengajak agar generasi muda itu tetap menjaga dan memelihara independensinya.
Terkait dengan kondisi ekonomi, anggota Komisi XI ini mengakui bahwa saat ini ekonomi sedang melambat dan daya beli masyarakat menurun. Namun demikian, ia juga mengajak semua pihak untuk mendoakan Presiden Jokowi agar bisa terus melaksanakan Triskasi dan mewujudkan keadilan sosial.
"Kita berdoa semoga Pak Jokowi bisa membawa ekonomi Indonesia lebih baik. Mari kota doakan agar setiap upaya yang mereka lakukan bisa berjalan baik dan berhasil sehingga membawa kemaslahatan bagi bangsa Indonesia," ungkap Ara, begitu ia disapa.
Hadir dalam acara ini misalnya Ketua Umum Himpunan Pengusana Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadila, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) Arif Rosyid, Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Andrian, Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Rivai Darus, Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Raja Okto Saptahari, Ketua Umum PMKRI Lidya Natalia Sartono dan lain-lain. Hadir juga cendekiawan Yudi Latif dan Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia Hamka Haq.
Acara ini buka puasa bersama ini juga disertai dengan santunan kepada anak-anak yatim. Hadir juga Sahrul, anak SMA dari Subang, yang merupakan juara pertama lomba pidato Bung Karno.
[ian]
Perubahan tidak akan pernah terjadi tanpa pengorbanan. Dan perubahan, selalu digelorakan oleh anak-anak muda dari zaman ke zaman. Sejarah mencatat misalnya Boedi Oteomo, Sumpah Pemuda dan Revolusi 1945 merupakan buah dari pengorbanan para pemuda. 
BERITA TERKAIT: