Jenderal yang akrab disapa Iwan Bule itu, dianggap cukup berhasil mengatasi permasalahan di Jakarta saat menjabat Kapolda Metro Jaya. Termasuk, saat menghadapi masa-masa puncak kerawanan keamanan saat Pilkada DKI Jakarta.
"Menghadapi demo, kasus-kasus narkotika, ada pembunuhan, perampokan, relatif cukup baik. Sehingga Jakarta saya rasa situasinya saat ini relatif tenang," kata Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (26/7).
Selanjutnya, Iriawan akan diberi tantangan lain yang lebih kompleks saat menjabat Asops Polri. Jika sebelumnya hanya mengamankan Pilkada Jakarta, alumni Akpol 1984 itu akan jadi sosok penting untuk mengamankan ratusan wilayah lain di Indonesia yang mengikuti Pilkada serentak.
Itu pun, belum termasuk berbagai event-event nasional, seperti Asian Games dan IMF World Bank Conference yang melibatkan ratusan tamu negara.
"Saya memerlukan energi Pak Kapolda (Iriawan) ini, disalurkan ke tempat yang sekarang (Asops Polri) mendapat tantangan baru," terang Tito.
Selain itu, Tito menambahkan, Iriawan juga dibutuhkan dalam mengamankan Pemilu 2019 yang perlu persiapan sejak jauh-jauh hari. Mantan Kadiv Propam itu dianggap mumpuni menghadapi tantangan yang lebih besar dengan menjadi asisten Tito.
"Beliau sudah hampir 10 bulan lebih (jadi Kapolda), tidak lama-lama juga seperti saya (saat menjabat) Kapolda Metro dulu," pungkasnya.
[ian]
Ada alasan khusus dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjuk Irjen Mochamad Iriawan sebagai Asisten Operasi (Asops) Kapolri. 
BERITA TERKAIT: