Karate Jadi Olahraga Resmi Jajaran Kolinlamil

Demikian keterangan Kepala Dinas Penerangan (Dispen) Kolinlamil, Letkol Laut Bazisokhi Gea, yang diterima redaksi beberapa saat lalu. Salah satu alasan Karate dipilih adalah olahraga ini membutuhkan keahlian dan ketenangan. Karate sangat bermanfaat untuk melindungi diri tiap individu personel Kolinlamil. Instruksi dari pemimpin TNI AL juga memerintahkan agar Karate menjadi salah satu jenis olahraga yang dikembangkan di seluruh jajaran TNI AL.

Selain itu, lanjut Kadispen Kolinlamil, olahraga Karate adalah olahraga prestasi dan mengandung nilai kejuangan, kehormatan, disiplin, tanggung jawab, kerja sama, sportivitas dan percaya pada kekuatan sendiri. Nilai-nilai tersebut memiliki relevansi dengan keprajuritan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pembinaan jasmani prajurit.

Karate dikembangkan di lingkungan prajurit karena memiliki falsafah hidup yang cocok dengan nilai-nilai pada kesatuan prajurit. Falsafah karate diantaranya adalah kejujuran (Gi), keberanian (Yuu), sopan santun (Rei), berjiwa positif (Seishin) dan memiliki semangat tinggi (Seiki).

Dilihat dari sejarahnya, beladiri ini berasal dari Jepang dan terus berkembang di beberapa negara termasuk sangat populer di Indonesia. Beladiri ini mendapat pengaruh dari beladiri Cina yang bernama Kempo. Karate pada awalnya disebut dengan nama "Tote" atau "Tangan Cina". Kemudian, karena masyarakat Jepang pada saat itu memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, nama Tote diubah menjadi "Karate" (tangan kosong) agar mudah diterima oleh masyarakat Jepang.

Olahraga Karate di Kolinlamil akan dikukuhkan pada Jumat mendatang (7/4) di Markas Komando Komando Lintas Laut Militer (Mako Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara. Nantinya, waktu pelatihan rutin dilaksanakan setiap jam olahraga hari Selasa dan Jumat, dan juga diwaktu-waktu tertentu sesuai kebutuhan.

Dengan demikian, Kolinlamil telah memiliki dua cabang olahraga resmi, yaitu olahraga air (Dayung) dan Karate. [ald]