Suzuki meninggalkan MotoGP pada akhir musim 2022 karena alasan finansial dan arah kebijakan perusahaan yang berubah.
"Kemenangan di MotoGP tentu saja sangat penting bagi (citra) kami. Namun, itu tidak menjadi masalah, jika kami tidak memiliki rangkaian model motor lengkap dan beragam untuk semua penggemar sepeda motor," ucap Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki, dalam wawancara dengan media Italia,
Corriere dello Sport, Selasa, 3 Desember 2024.
Saat ini Suzuki merasa belum perlu kembali ke MotoGP karena line up motor sport mereka belum selengkap pabrikan-pabrikan lain. Namun, ketika Suzuki sudah memiliki lini motor sport yang lengkap, maka perlu segera kembali ke MotoGP yang sangat ampuh untuk mempromosikan jajaran motor sport mereka.
"Penting bagi kami untuk segera menawarkan rangkaian produk lengkap yang bisa memuaskan pengendara motor masa kini. Kalau semuanya berjalan baik, kami akan kembali balapan dan menang lagi," tambah Toshihiro.
Suzuki sebenarnya memiliki prestasi yang bagus di MotoGP. Mereka pernah meraih gelar juara dunia MotoGP 2020 melalui Joan Mir. Bukti kalau motor Suzuki mampu bersaing dengan merek-merek Eropa.
Kalaupun jadi balik ke MotoGP, kemungkinan besar Suzuki akan bergabung pada musim 2027, di mana saat itu sudah diberlakukan regulasi teknis baru dengan mesin 4-tak 850 cc, yang didukung 100 persen bahan bakar berkelanjutan.
Namun demikian, saat Suzuki kembali ke MotoGP kelak, mereka tidak bisa langsung ikut sebagai tim pabrikan. Sebab Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP memiliki kebijakan merek pabrikan yang masuk ke MotoGP harus menggandeng tim independen yang sudah ada.
Hal ini telah diterapkan saat Aprilia kembali ke MotoGP pada 2015. Saat itu Aprilia menggandeng tim independen Gresini hingga akhir 2021, hingga akhirnya mereka berdiri sebagai tim pabrikan Aprilia Racing.
Pabrikan Jepang, Suzuki, bukan tak ingin kembali bertarung di ajang MotoGP. Namun, saat ini mereka fokus melengkapi jajaran motor sport yang bisa ditawarkan kepada publik. 
BERITA TERKAIT: