Bupati Lahat Pastikan Program MBG Berjalan Optimal

Bursah mengatakan, peninjauannya dilakukan dari hulu ke hilir, mulai dari proses produksi di dapur hingga distribusi ke sekolah, guna menegaskan komitmen menjamin kualitas asupan gizi bagi generasi muda terpenuhi.

"Higenis itu mutlak, makanan harus bergizi dan tidak basi. Namun, ada satu lagi yang tak kalah penting yakni rasanya harus enak. Karena itu juru masak harus yang berpengalaman, yang mengerti kandungan gizi dan cita rasa selera anak Indonesia," ujar Bursah dalam keterangannya, Minggu, 12 Oktober 2025.

Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) itu mengatakan, saat memeriksa kondisi dapur dan peralatan di SPPG pada Jumat, 10 Oktober 2025 lalu, ia memberikan penekanan khusus pada aspek higienitas dan kualitas rasa makanan.

Setelah itu, Bursah langsung mengikuti proses distribusi makanan ke SMP Negeri 4 Lahat, dan sempat berinteraksi langsung dengan para siswa yang tampak riang menyantap menu Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Dia mengungkapkan, sorak gembira dan ucapan terima kasih disampaikan secara spontan oleh para peserta didik penerima MBG, kepada Presiden Prabowo atas program prioritas tersebut.

Respon itu, menurut Bursah, menjadi pertanda pentingnya pelaksanaan program gizi nasional sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa, sebagaimana penelitian yang menunjukkan status gizi yang baik berhubungan signifikan pada tingkat kecerdasan kognitif anak usia sekolah

"Secara ilmiah, asupan gizi yang seimbang terutama protein, zat besi, Omega-3, dan berbagai vitamin sangat esensial bagi perkembangan otak dan fungsi kognitif anak," urainya.

Dengan memastikan asupan gizi yang memadai, Presiden melalui program MBG ini sedang berikhtiar untuk meningkatkan rata-rata IQ nasional dan memperkuat daya saing generasi mendatang, seperti semangat tokoh pendahulu bangsa Profesor Poorwo Soedarmo sebagai Bapak Gizi Indonesia, dan dikenal lewat slogan "Empat Sehat Lima Sempurna".

"Meski konsep Empat Sehat Lima Sempurna kini telah disempurnakan menjadi Panduan Gizi Seimbang, namun spirit Profesor Poorwo Soedarmo dalam meletakkan dasar perlunya gizi untuk mencerdaskan anak bangsa kini diterapkan dengan lebih berkeadilan oleh Presiden Prabowo," jelas Bursah.

Lebih lanjut, Bursah memandang MBG sebagai agenda nasional yang harus disukseskan bersama oleh seluruh kepala daerah di Indonesia, sehingga ia mengajak seluruh bupati di Indonesia bekerja keras untuk menyukseskan program.

Apalagi katanya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian setiap minggu mengecek laporan kepala daerah terkait pelaksanaan SPPG, dan selalu menekankan pentingnya peran aktif kepala daerah dalam menyukseskan program MBG di masing-masing kabupaten. 

"Koordinasi intensif ini menjadi bukti bahwa keberhasilan program gizi anak merupakan prioritas bersama antara pemerintah pusat dan daerah," tuturnya.

"Keberhasilan program gizi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga memerlukan komitmen penuh dari pemerintah daerah," demikian Bursah menambahkan.