Aksi ini adalah buntut dari gelombang demonstrasi yang sempat memanas di beberapa wilayah di Jakarta serta sejumlah kota lainnya pada akhir pekan kemarin yang diperkirakan belum reda.
Informasi yang terhimpun, aksi hari ini akan menyasar gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta serta gedung-gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di beberapa provinsi.
Ketidakpuasan publik terhadap kebijakan elite politik dan arah pemerintahan akan menjadi tuntutan aksi yang akan disuarakan, termasuk desakan pengesahan RUU Perampasan Aset, hingga isu-isu lokal yang spesifik di masing-masing daerah.
Meskipun ada informasi tentang aksi demo susulan hari ini, Jalan Gatot Subroto di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, dibuka dan terpantau ramai lancar.
Persimpangan Senayan Park menuju Jalan Pemuda yang sempat ditutup, kini dibuka.
Dilihat di akun X (Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya pada pukul 07.20 WIB, arus lalu lintas di traffic light Bundaran Patung Kuda Monas Jakarta Pusat, yang mengarah ke Kebon Sirih dan sebaliknya, terpantau lancar.
Arus lalu lintas Mabes Polri Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan, juga ramai lancar.
Lalu lintas di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, terpantau ramai lancar. Suasana terlihat sudah kondusif, berbeda dengan hari sebelumnya. Terlihat beberapa aparat terus berjaga.
Hari ini adalah giliran mobil berpelat ganjil yang dapat melintas di ruas jalan protokol. Sedangkan kendaraan bernomor genap harus menunggu hingga pembatasan selesai.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan imbauan untuk bekerja dari rumah (WFH) dan belajar dari rumah (BDR) untuk mengantisipasi potensi dampak unjuk rasa yang mungkin mengganggu aktivitas.
Imbauan ini juga bertujuan untuk menjaga ketenangan dan mencegah terprovokasi, sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa tanpa gangguan yang berarti.
Sementara itu, ada informasi bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) tidak akan menggelar demo di Jakarta pada hari ini.
“Untuk wilayah Jakarta, karena melihat kondisi yang sangat buruk, kami memastikan kami tidak turun hari ini,” ujar Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan Muhammad Ikram, dikutip dari Kompas.
Meski demikian, rencana aksi tidak dibatalkan sepenuhnya. Ikran mengatakan masih akan memantau perkembangan situasi selama sepekan ke depan.
Sejumlah elemen masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia dijadwalkan akan menggelar penyampaian pendapat atau aksi demonstrasi pada hari ini, Senin 1 September 2025. 
BERITA TERKAIT: