Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut, pembangunan RTLH selama ini menggunakan dana dari berbagai sumber, mulai dari APBD Pemprov Jateng, APBN, APBD, Baznas Jateng dan kab/kota, hingga sumbangan CSR berbagai perusahaan.
Bantuan pembangunan RTLH disalurkan berupa uang tunai mulai dari Rp 12 juta hingga Rp 50 juta yang kemudian dibelanjakan bahan material.
“Bantuannya sudah diterima berupa material. Jadi tinggal membangun,†kata Ganjar dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/2).
Untuk tahun 2023, Pemprov Jateng mengatakan RTLH akan disandingkan dengan berbagai program dan kolaborasi pengentasan kemiskinan, misalnya dari CSR perusahaan dan penghimpunan zakat dari Baznas.
Sepanjang tahun 2016 sampai tahun 2022, jumlah RTLH yang digarap Pemprov Jateng telah mencapai 1.269.056 unit dari sumber pendanaan APBD, APBN, Baznas, CSR, hingga filantropi.
RTLH sendiri merupakan kategori rumah yang tak memenuhi standar keselamatan bangunan, kesehatan, dan kecukupan luas ruang untuk penghuninya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Pembangunan dan renovasi rumah tak layak huni (RTLH) di Jawa Tengah melalui pendanaan Bantuan Keuangan Desa (Bankeudes) telah mencapai 77.221 unit sepanjang tahun 2022. 
BERITA TERKAIT: