Komika Dzawin Isi Acara Penutupan Tanwir Pemuda Muhammadiyah

"Kita tutup acara Tanwir II Pemuda Muhammadiyah ini dengan mengucapkan, alhamdulillah," kata Hajriyanto yang dilanjutkan dengan memainkan kecapi tanda berakhirnya Tanwir II tersebut.

Saat menyampaikan pidato penutupan, Hajrianto memuji gerakan dan agenda serta program kerja PP Pemuda Muhammadiyah di bawah komando Dahnil Anzar Simanjuntak.

"Saya rasa Pemuda Muhammadiyah sekarag bagus, hebat, dan tapi harus diratakan sampai wilayah, daerah, cabang, ranting," ungkapnya.

Karena masih ada cabang atau ranting setengah hidup, setengah mati. Bahkan ada yang tidak ada cabangnya. Makanya dia menekankan pentingnya pengkaderan.

"Karena mereka yang akan memimpin parsyarikatan ini di masa yang akan datang," tandasnya.

Dia mengingatkan Pemuda Muhammadiyah untuk bisa melahirkan kader yang akan menjadi pemimpin parsyarikatan Muhammadiyah, pemimpin umat, dan pemimpin bangsa.

"Harus tampil di tiga tiga ranah itu. Mudah-mudahan Tanwir ini bisa memicu dan memacu untuk lebih berkiprah dalam semua lini kehidupan. Jangan sampai ada lini yang tak diisi," tandasnya.

Acara penutupan ini berlangsung meriah dengan diisi beragam acara kebudayaan dan kesenian tradisional oleh pelajar Muhammadiyah dan seniman yang ada di Palangkaraya. Semakin meriah dengan penampilan komika Dzawin Nur Ikram. Bekas aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ciputat yang saat ini berkarir di Malaysia tersebut sukses mengocok para hadirin.

Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menutup acara tersebut dengan membawakan puisi. Lalu peserta bersama dengan para tokoh yang hadir menyanyikan lagu mars Muhammadiyah "Sang Surya" dan mars KOKAM yang dipandu Ketua Panitia Acara, Ahmad Fanani. [rus]