Hal itu merupakan salah satu materi yang didalami tim penyidik saat memeriksa tersangka Martono selaku Direktur PT Chimarder777 dan PT Rama Sukses Mandiri sekaligus Ketua Gapensi Semarang sebagai saksi di Polrestabes Semarang pada Kamis kemarin, 24 Oktober 2024.
"Saksi didalami terkait dengan ada tidaknya pengaturan pemenang pekerjaan pada semua pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh Pemkot Semarang," kata Jurubicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, kepada wartawan, Jumat, 25 Oktober 2024.
Selain itu, kata Tessa, materi yang sama juga didalami tim penyidik kepada 5 orang saksi lainnya. Yakni Desy Kusumawati selaku PNS di BPBJ Sekretariat Daerah (Setda) Pemkot Semarang, Nila Dewi Palupi selaku PNS di BPBJ Setda Pemkot Semarang.
Selanjutnya, Evi Lianasari selaku PNS, Didiet Hanindya Nugraha selaku PNS di BPBJ Setda Pemkot Semarang, dan Cicilia Susi Ambarwati selaku PNS di BPBJ Setda Pemkot Semarang.
Sejak 11 Juli 2024, KPK melakukan penyidikan 3 dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan Pemkot Semarang. Yakni dugaan suap pengadaan barang atau jasa tahun 2023-2024, pemerasan terhadap pegawai negeri atas insentif pengumpulan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang, serta dugaan penerimaan gratifikasi.
Namun demikian, KPK belum resmi mengumumkan identitas para pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sejumlah tersangka sudah ditetapkan dalam kasus ini. Yaitu P Rachmat Utama Djangkar selaku Direktur Utama PT Deka Sari Perkasa, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita selaku Walikota Semarang.
Selanjutnya, Alwin Basri selaku Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah dari PDIP yang juga merupakan suami Mbak Ita, dan Martono selaku Ketua Gapensi Kota Semarang yang juga Direktur PT Chimarder777 sekaligus PT Rama Sukses Mandiri.
Salah satu tersangka korupsi pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tahun 2023-2024 dicecar tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pengaturan pemenang lelang. 
.jpg)
BERITA TERKAIT: