Trump Kembali Desak Bos Bank Sentral Lengser

Dalam pernyataan kepada wartawan, Trump menilai kepemimpinan Powell telah merugikan ekonomi AS.



“Saya pikir jika Jerome Powell mengundurkan diri, itu akan menjadi hal yang baik. Saya tidak tahu apakah dia akan melakukannya, tetapi dia seharusnya melakukannya,” kata Trump, dikutip dari Anadolu Agency, Senin 14 Juli 2025.



Trump menyebut Powell gagal menurunkan suku bunga acuan AS ke level yang kompetitif secara global.

“Kita seharusnya memiliki suku bunga terendah di dunia, dan kita tidak melakukannya,” kata Trump.

Presiden dari Partai Republik itu bahkan memberikan julukan tajam bagi Powell yang dinilai lamban dalam mengambil kebijakan.

“Saya menjulukinya Si Terlambat karena dia selalu terlambat,” cetus Trump.

Tak hanya itu, Trump juga menuding Powell telah menghambur-hamburkan anggaran negara. Ia mengklaim Powell telah menghabiskan 2,5 miliar dolar AS (Rp40 triliun) untuk merenovasi markas besar The Fed.

Trump selama ini dikenal vokal mendesak The Fed agar memangkas suku bunga guna merangsang pertumbuhan ekonomi.

Ia membandingkan langkah Powell dengan Bank Sentral Eropa, yang menurutnya jauh lebih sigap dalam menurunkan suku bunga sepanjang 2024 hingga 2025.

Sementara itu, The Fed diketahui menahan suku bunga acuan sejak akhir 2024. Powell berdalih, kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan Trump justru menjadi salah satu faktor utama yang menyulitkan pelonggaran kebijakan moneter.