Begitu yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian dalam sambungan telepon bersama Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell pada Senin (20/2).
Dalam percakapan itu, keduanya membahas banyak hal, tetapi saat berbicara tentang perjanjian nuklir, Menlu Iran mendesak agar IAEA mampu bekerja sesuai dengan prosedur tanpa embel-embel politik.
"Jika badan nuklir PBB bertindak dengan pendekatan teknis dan non-politik, pencapaian kerangka kerja untuk penyelesaian perselisihan akan dimungkinkan," kata Amirabdollahian, seperti dimuat
Tasnim News.
Menlu juga mengkritik Eropa habis-habisan terutama soal keberlanjutan sanksi yang pernah dicetuskan oleh Mantan Presiden Trump terhadap Iran.
"Perilaku Uni Eropa dalam beberapa bulan terakhir adalah kelanjutan dari kebijakan mantan Presiden AS Trump yang tidak efisien yang membuktikan kelanjutan dari standar ganda dan tidak realistis," tegasnya.
Sementara itu Borell berharap akan ada kemajuan yang dibuat dalam kerja sama antara Iran dan IAEA.
Untuk mencapai kemajuan tersebut Borell menekankan perlunya melanjutkan negosiasi atas masalah yang dihadapi.
Selain soal perjanjian nuklir, Amirabdollahian dan Borrell juga membahas topik lain seperti perang Rusia-Ukraina, hubungan antara Iran dan Uni Eropa serta pembicaraan tentang pencabutan sanksi terhadap Teheran.
Kerja sama Iran dengan Badan Nuklir PBB (IAEA) dalam menyelesaikan perjanjian keamanan nuklir akan berjalan dengan lancar jika lembaga itu terus mengedepankan sikap non-politis. 
.jpg)
BERITA TERKAIT: