Berita

(Foto: Dok. DPRD Kota Bogor)

Politik

Jalankan Fungsi Pengawasan

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

RABU, 31 DESEMBER 2025 | 20:53 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Fungsi pengawasan yang dijalankan oleh DPRD Kota Bogor melalui komisi-komisi memiliki tujuan untuk memastikan pelaksanaan tata kelola pemerintahan dan penggunaan anggaran oleh Pemerintah Kota Bogor berjalan dengan baik.

Melalui komisi I yang membidangi sektor pemerintahan dan hukum, DPRD Kota Bogor mengawasi implementasi Peraturan Daerah, sistem birokrasi dan aparatur wilayah.

Ketua Komisi I DPRD Kota Bogor, Karnain Asyhar, menyampaikan bahwa sepanjang 2025, DPRD bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor untuk memberantas peredaran minuman beralkohol (minol) ilegal.


Dengan berlandaskan Perda Tibum 1/2021 dan Perwali 121/2022, Komisi I dan Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin berhasil merazia ratusan botol minol ilegal.

"Tentu kami ingin menciptakan Kota Bogor yang berakhlak dan bebas dari minol. Karena efek negatif dari minol ini sangat luar biasa, sehingga memang harus diberantas," kata Karnain dalam keterangan tertulis, Rabu 31 Desember 2025.

Selain itu, Komisi I DPRD Kota Bogor juga mendorong agar aparatur wilayah memiliki kantor yang representatif. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik yang menjunjung nilai good governance.

"Masih ada beberapa kelurahan yang belum memiliki kantor representatif. Kami ingin pelayanan yang prima datang dari kantor yang layak, sehingga tidak ada lagi alasan bagi aparat wilayah untuk tidak memberikan pelayanan yang maksimal," katanya.

Kemudian, Komisi II DPRD Kota Bogor yang membidangi sektor perekonomian, selama setahun ini telah melakukan pengawasan terhadap kinerja BUMD, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan dinas lain yang berkaitan dengan sektor pendapatan Kota Bogor.

Ketua Komisi II, Abdul Kadir Hasbi Alatas, menyampaikan bahwa sebagai bentuk pengawasan, Komisi II bersama Pemerintah Kota Bogor dan Aparat Penegak Hukum (APH) telah melakukan penyisiran terhadap wajib pajak (WP) yang menunggak membayarkan pajaknya.

Selama dua bulan terakhir, setidaknya ada belasan jenis usaha yang diketahui tidak membayar pajak.

"Komisi II DPRD Kota Bogor bersama Bapenda dan Kejaksaan berkomitmen dalam memperkuat kepatuhan pajak daerah, karena pendapatan pajak adalah sumber penting untuk pembangunan, pelayanan publik, serta kesehatan," tegas Hasbi.

Terkait dengan kinerja BUMD, Hasbi menyampaikan catatan kritis DPRD Kota Bogor ditujukan kepada Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) dan Perumda Trans Pakuan.

Komisi III DPRD Kota Bogor yang membidangi sektor infrastruktur, pembangunan dan lingkungan hidup, tercatat sebagai alat kelengkapan dewan (AKD) yang paling sering melakukan sidak.

Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Heri Cahyono menyampaikan hal tersebut dilakukan guna memastikan pembangunan yang dilakukan di Kota Bogor sesuai dengan rencana kerja dan standar yang ada.

"Semua kegiatan pembangunan tidak boleh mengabaikan unsur keselamatan dan kelayakan bangunan. Semua harus sesuai SOP dan untuk itu kami melakukan pengawasan," kata Heri.

Lebih lanjut, Heri juga menyoroti persoalan klasik yang tak kunjung selesai, yaitu keberadaan bangunan liar di atas saluran sungai. Hal ini dinilainya menjadi penyebab utama tersumbatnya aliran air dan berkontribusi terhadap banjir di beberapa titik Kota Bogor.

"Sudah sering terjadi. Ini perlu ketegasan. Koordinasi harus dilakukan lintas sektor, dari PUPR hingga kelurahan dan kecamatan,” ujar Heri.

Terakhir, Komisi IV DPRD Kota Bogor yang membidangi sektor kesejahteraan masyarakat, kesehatan dan pendidikan, selama satu tahun ini melakukan pengawasan terhadap isu ketersediaan lapangan kerja, pelayanan RSUD, penerima bantuan pendidikan dan pelaksanaan program kesejahteraan masyarakat.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Ence Setiawan, menyampaikan catatan Komisi IV untuk Disnaker Kota Bogor adalah perlunya adaptasi terkait informasi lapangan kerja.

Sebab, menurut Ence, masih banyak lulusan SMK di Kota Bogor yang belum mendapatkan pekerjaan sehingga menambah jumlah angka pengangguran terbuka.

"Dinas Ketenagakerjaan harus bisa memanfaatkan sosial media untuk menyebarkan lowongan yang ada di Kota Bogor. Lulusan SMK lebih banyak yang menganggur dari pada SMA, sehingga permasalahan tersebut harus diselesaikan," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya