Berita

Ilustrasi: puing-puing kerusakan akibat banjir bandang yang menerjang tiga wilayah di Sumatera Barat. (Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Publika

Menaklukkan Hawa Nafsu Keserakahan Diri Sendiri

RABU, 24 DESEMBER 2025 | 12:55 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

BENCANA banjir bandang yang menimpa Aceh dan Sumatera Barat pada hakikatnya bukan bencana alam namun bencana yang dibuat oleh manusia sendiri. 

Banyak pihak mulai dari rakyat jelata sampai ke pemerintah daerah bahkan Dewan Perwakilan Rakyat maupun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutaanan sepakat dalam pernyataan bahwa banjir bandang terjadi bukan berasal dari laut tetapi turun dari gunung berupa lumpur akibat hutan sudah gundul dibabat habis oleh manusia. 

Namun konsesi babat hutan terus menerus secara berkelanjutan diberikan kepada para pengusaha baik yang senior maupun junior bergaya hit and run atau lebih tepatnya tebang-lari tanpa bertanggung jawab atas reboisasi yang sebenarnya mutlak merupakan kewajiban bagi para pengusaha hasil hutan. 


Bahwa Bareskim menemukan batang-batang kayu yang digergaji ikut terhanyut di banjir Aceh merupakan bukti bahwa malapetaka banjir bandang bukaan bencana alam namun bencana buatan manusia.

Sudah banyak masyarakat adat protes terhadap pembabatan hutan berkelanjutan namun fakta membuktikan bahwa pembabatan hutan alih-alih berkurang malah bertambah kuantitas maupun kualitas.

Setelah terbukti Aceh dilanda banjir bandang akibat babat hutan lekas kendali maka kini tiba giliran masyarakat adat Papua protes. 

Mereka menggaungkan kekhawatiran apabila konsesi babat hutan tanpa henti terus menerus diberikan keoada para pengusaha yang sama sekali tidak peduli amanat penderitaan rakyat maupun agenda pembangunan berkelanjutan maka tidak 
tertutup kemungkinan di mana bencana banjir juga akan terjadi di Papua. 

Masyarakat adat Kalimantan termasuk di sekitar kawasan IKN sedang dibangun juga memiliki kekhawatiran serupa dengan masyarakat adat Papua. 

Maka saya teringat pada ajaran Gus Dur yang diwariskan kepada saya ketika saya nyantrik pada beliau. Ajaran Jihad al Nafs tentang perjuangan menaklukkan hawa nafsu keserakahan diri sendiri. Demi menghindari kesan menggurui maka dalam menunaikan Jihad al Nafs, saya mulai dari diri saya sendiri.

Andaikata saya mau dan mampu menunaikan Jihad Al Nafs sebagai perjuangan menaklukkan hawa nafsu keserakahan diri saya sendiri kemudian disusul para pengusaha hasil hutan, maka dapat diharapkan bencana banjir bandang akibat deforestasi tidak akan terjadi di Tanah Air Udara tercinta kita bersama ini.

*) Penulis adalah budayawan dan pendiri MURI.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya