Berita

Sidang Dewan HAM PBB (Foto: UNHRC)

Dunia

Asia-Pacific Group Usung Indonesia Jadi Presiden Dewan HAM PBB 2026

RABU, 24 DESEMBER 2025 | 10:27 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Indonesia resmi memperoleh dukungan negara-negara Asia-Pacific Group (APG) untuk dicalonkan sebagai Presiden Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) tahun 2026.

Menurut laporan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI pada Rabu, 24 Desember 2025, penetapan Presiden Dewan HAM PBB 2026 dijadwalkan berlangsung dalam Pertemuan Dewan HAM pada 8 Januari 2026. 

Jabatan tersebut akan diemban oleh Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB di Jenewa, Duta Besar Sidharto Reza Suryodipuro. 


Dalam perannya, Indonesia akan memimpin seluruh rangkaian sidang dan proses kerja Dewan HAM PBB sepanjang 2026 dengan prinsip objektivitas, inklusivitas, dan keseimbangan.

"Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan serta dukungan seluruh negara anggota Asia-Pacific Group," ungkap laporan Kemlu.

Indonesia saat ini merupakan anggota Dewan HAM PBB untuk masa bakti 2024-2026. Sesuai mekanisme rotasi kawasan, APG mendapat giliran memegang presidensi Dewan HAM PBB pada siklus ke-20 tahun 2026, sehingga pengusulan Indonesia berjalan seiring dengan pengaturan regional yang telah disepakati.

Dukungan luas dari negara-negara Asia-Pasifik didasarkan pada rekam jejak Indonesia sebagai bridge builder dalam berbagai isu HAM, posisinya sebagai negara berkembang yang independen dan tidak terafiliasi pada kepentingan blok tertentu, serta konsistensi Indonesia dalam mengedepankan isu-isu kemanusiaan di berbagai forum internasional.

"Indonesia berkomitmen menjalankan amanah tersebut secara profesional, transparan, dan berlandaskan semangat kerja sama multilateral demi pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia bagi semua," tambah pernyataan itu. 

Kepemimpinan Indonesia pada 2026 juga bertepatan dengan momentum 20 tahun berdirinya Dewan HAM PBB, yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong penguatan tata kelola HAM internasional yang lebih inklusif, konstruktif, serta berorientasi pada dialog dan kerja sama.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya