Berita

Logo PBNU. (Foto:NuOnline)

Politik

Konflik PBNU Bukan Soal Tambang tapi Krisis Moral Pengurus

SELASA, 23 DESEMBER 2025 | 11:42 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Mantan jurubicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi, menilai konflik internal yang terjadi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bukanlah persoalan teknis organisasi, melainkan mencerminkan persoalan moralitas para pengurusnya.

Adhie mengaku sudah lama mendengar dinamika dan friksi internal di tubuh PBNU. Namun selama ini ia memilih tidak banyak berkomentar karena menilai isu-isu yang dipersoalkan tidak bersifat prinsipil.

“Saya sudah lama mendengar masalah internal di PBNU. Tapi saya nonton saja karena yang dipersoalkan tidak penting. Soal keuangan, tujuan berorganisasi, soal Israel nanti saya jelaskan,” kata Adhie dalam keterangannya, dikutip Selasa, 23 Desember 2025.


Menurut Adhie, persoalan yang lebih serius justru terletak pada kerusakan moral yang tidak dibicarakan secara sungguh-sungguh oleh organisasi keagamaan, termasuk NU.

“Ada kerusakan moral tapi organisasi keagamaan tidak bicara ini secara serius. Malah banyak ngurus dunia,” ujarnya.

Meski demikian, Adhie menegaskan tidak ada larangan bagi organisasi keagamaan untuk memiliki dan mengelola unit bisnis. Baginya, aktivitas ekonomi seperti sekolah atau koperasi adalah hal yang wajar.

Ia kemudian mencontohkan Vatikan yang juga memiliki berbagai unit usaha, termasuk perbankan dan lahan bisnis. Namun, semua itu dikelola dengan standar moral dan etika yang tinggi sehingga tidak menimbulkan polemik.

“Tapi karena dikelola dengan moral dan etika yang tinggi, tidak menimbulkan masalah,” tegas Adhie.

Karena itu, ia menilai polemik di PBNU bukan terletak pada isu pengelolaan tambang atau bisnis semata, melainkan pada moralitas para pengurusnya.

“Jadi persoalan PBNU bukan soal urus tambang, tapi moralitas pengurusnya,” kata Adhie.

Adhie menjelaskan, konflik muncul ketika kewenangan dan kepemimpinan di dalam organisasi tidak jelas. Misalnya, ketika ada konsesi tambang yang seharusnya bisa dikelola pihak yang kompeten, namun terjadi perebutan kewenangan di tingkat pimpinan.

“Kalau saya dikasih konsesi tambang tapi enggak bisa kelola, tapi saya perlu uang itu untuk membangun, kan bisa diserahkan ke yang paham. Tapi siapa yang berhak menyerahkan ini, nah itu yang menimbulkan persoalan lagi,” paparnya.

Ia menambahkan, konflik semakin tajam ketika muncul lebih dari satu pusat kepemimpinan di PBNU.

“Kalau ada dua pimpinan di PBNU, misal saya mau serahkan hak mengelola tambang ke ini, yang satu enggak mau. Di antara mereka jadi berantem. Nah ini persoalan yang terjadi di NU,” ungkapnya.

Adhie bahkan membandingkan konflik di PBNU dengan partai politik yang selama ini kerap dikritik publik.

“Partai politik yang kita kutuk setiap hari itu, enggak pernah ada konflik hanya karena satu tambang. Konfliknya biasanya soal jabatan. Nah ini konfliknya lebih buruk dari penyebab konflik partai politik,” pungkasnya.


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya