Gedung BEI (Foto: RMOL/Reni Erina)
Sejumlah bank pelat merah telah mengumumkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2025, termasuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).
BRI menetapkan dividen interim sebesar Rp137 per saham, dengan total nilai Rp20,63 triliun. Berikut jawal pentingnya:
Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 29 Desember 2025
Ex dividen: 30 Desember 2025
Ex dividen: 30 Desember 2025
Pencatatan pemegang saham (recording date): 2 Januari 2026
Pembayaran dividen: 15 Januari 2026
Pembayaran melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bagi saham yang tersimpan dalam penitipan kolektif, atau langsung ke rekening pemegang saham untuk saham di luar penitipan kolektif.
“Investor yang berhak menerima dividen interim adalah pemegang saham yang tercatat pada 2 Januari 2026,” jelas manajemen BRI, dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin 20 desember 2025.
Direktur Keuangan BRI, Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari, menyatakan, setiap tahun memang BRI juga membagikan dividen interim.
"Biasanya dividen interim itu kita bagikan setiap bulan Januari,” katanya. Dividen final akan dibayarkan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan, kemungkinan juga pada 2026.
Sementara, Bank Mandiri membagikan dividen interim sebesar Rp100 per saham, senilai sekitar Rp9,3 triliun, menyesuaikan dengan jumlah saham beredar, yaitu sebanyak 93,33 miliar lembar dan memperhitungkan saham treasury.
“Pembagian dividen interim untuk tahun buku 2025 kepada para pemegang saham Bank Mandiri ini tidak memberikan dampak secara material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan maupun kelangsungan usaha perseroan,” terang Senior Vice President Bank Mandiri, Adhika Vista Adhika.
Dividen akan diberikan kepada pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal yang ditetapkan sesuai ketentuan Bursa Efek Indonesia.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, mengatakan bahwa opsi pembagian dividen interim selalu terbuka, meski perseroan belum memiliki rencana spesifik sebelumnya.