Berita

Rembug Petani Karet Sumatera Selatan. (Foto: Istimewa)

Politik

Karet Rakyat Terancam Hilang, Negara Harus Hadir

JUMAT, 19 DESEMBER 2025 | 17:17 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Tanpa langkah cepat dan strategis dari pemerintah, karet rakyat terancam kehilangan masa depan.

Tema itu menjadi pembahasan utama dalam Rembug Petani Karet Sumatera Selatan yang digelar Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkarindo) di Pusat Penelitian Karet Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Ketua DPW Apkarindo Sumatera Selatan, Supartijo menegaskan bahwa karet bukan sekadar komoditas ekonomi, melainkan sumber penghidupan jutaan keluarga desa, penjaga keseimbangan ekologi, serta bagian penting dari sejarah devisa Indonesia.


Namun demikian, kata dia, kondisi perkebunan karet rakyat saat ini dinilai semakin mengkhawatirkan. Banyak kebun karet rakyat telah menua, produksi terus menurun, harga belum berpihak kepada petani, dan dukungan kebijakan negara masih sangat terbatas.

“Jika negara terus menunda keberpihakan, kita berisiko kehilangan bukan hanya karet sebagai komoditas strategis, tetapi juga petani karet itu sendiri,” kata Supartijo dalam keterangan tertulis, Jumat 19 Desember 2025.

Melalui Rembug Petani Karet Sumatera Selatan, katanya, Apkarindo dan petani menyampaikan lima tuntutan utama kepada pemerintah.

Pertama, peremajaan kebun karet rakyat harus menjadi prioritas nasional. Program peremajaan tidak boleh dilakukan secara sepihak dan memiskinkan petani, melainkan harus disertai pola tanaman sela berbasis komoditas dan kearifan lokal agar petani tetap memiliki penghasilan selama masa belum menghasilkan.

Kedua, petani meyakini harga karet global akan terus menguat, dengan puncak penguatan diperkirakan terjadi pada 2028. Negara diminta tidak membiarkan petani karet tumbang sebelum momentum kebangkitan harga tersebut tiba.

Ketiga, petani menegaskan bahwa kebun karet rakyat merupakan penjaga ekologi. Tanaman karet berperan penting dalam penyerapan karbon dan menjaga keseimbangan lingkungan, namun hingga kini kontribusi ekologis tersebut belum mendapat pengakuan dan insentif yang adil dibandingkan sektor lain.

Keempat, petani mendesak agar hilirisasi karet segera dimulai dari desa dan kawasan produksi, sehingga petani tidak terus diposisikan sebagai penjual bahan mentah yang rentan terhadap fluktuasi harga global.

Kelima, pemerintah diminta segera menghitung, mengakui, dan mengelola potensi perdagangan karbon dari kebun karet rakyat, agar jasa lingkungan yang dihasilkan petani karet tidak terus diabaikan.

“Petani hidup dari karet setetes demi setetes, tapi perhatian pemerintah masih sangat minim. Akibatnya, banyak petani terpaksa meninggalkan kebun atau beralih profesi,” pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya