Lazisku bekerja sama dengan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) membangun sumur bor untuk korban banjir Sumatera (Foto: Lazizku)
Terjangan banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera (Aceh, Sumut, dan Sumbar), menyisakan persoalan krusial yang kerap terlupakan, yaitu krisis air bersih.
Menjawab kebutuhan mendesak ini, Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Kemandirian Umat (Lazisku) bergerak cepat membangun sumur bor sebagai solusi permanen bagi warga terdampak.
Titik pertama pembangunan difokuskan di Desa Air Tenang, Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang. Selama lebih dari 20 hari sejak bencana melanda, warga di sana terpaksa bertahan hidup dengan akses air yang sangat terbatas untuk konsumsi, memasak, dan sanitasi.
Direktur Lazisku Sumut, H. Hadi Siswanda, menegaskan bahwa kehadiran sumur bor ini adalah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan sosial masyarakat di wilayah rawan bencana.
"Air bersih adalah urat nadi kehidupan. Lazizku hadir tidak hanya membawa bantuan logistik sesaat, tetapi memberikan solusi berkelanjutan agar masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan air layak konsumsi," jelasnya, dalam keterangan yang dikutip redaksi di Jakarta, Rabu 17 Desember 2025
Teknis pembangunan pun dilakukan secara serius. Tim Teknik Pengeboran Lazisku, Aman Aswad Chaniago, menjelaskan bahwa sumur bor dirancang dengan kedalaman 30 hingga 60 meter. Kedalaman ini dipilih guna memastikan debit air tetap stabil dan berkualitas jernih, bahkan saat memasuki musim kemarau panjang.
Kehadiran sumur bor ini membawa kelegaan luar biasa bagi ratusan warga, termasuk kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak. Selain untuk kebutuhan rumah tangga, air bersih ini juga dialirkan ke berbagai fasilitas publik, di antaranya masjid dan Meunasah (tempat ibadah), gedung sekolah, dan pusat kegiatan masyarakat desa.
"Sebelumnya kami harus menempuh jarak jauh hanya untuk air. Sekarang, air bersih sudah mengalir dekat dengan rumah kami," ungkap Amboe Zein, salah seorang tokoh masyarakat Desa Air Tenang dengan penuh syukur.
Program ini merupakan hasil sinergi kuat antara Lazisku dengan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII). Bendahara Umum PW KBPII Sumut, Ahaddin Arhamda Sibarani, menyatakan bahwa kolaborasi ini tidak akan berhenti di satu titik.
"Kami akan terus memetakan wilayah bencana lainnya yang membutuhkan akses air bersih dan menggandeng lembaga sosial lain agar program ini bisa menjangkau lebih banyak jiwa," ujar Ahaddin.
Melalui dukungan para donatur dan relawan, Lazizku berkomitmen untuk terus menghadirkan "sumber kehidupan" di tengah masyarakat yang membutuhkan.