Berita

Ilustrasi (Artificial Intelligence)

Bisnis

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

RABU, 17 DESEMBER 2025 | 07:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga emas dunia di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange menguat setelah laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat menunjukkan peningkatan tingkat pengangguran sebesar 4,6 persen. Data ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan melanjutkan pemangkasan suku bunga, menekan nilai Dolar AS.

Emas spot naik 0,2 persen menjadi 4.310,21 Dolar AS per ons pada perdagangan Selasa 17 Desember 2025 waktu setempat.

Indeks Dolar AS (DXY) jatuh ke level terendah dalam dua bulan, membuat emas lebih terjangkau, sementara imbal hasil US Treasury 10 tahun juga bergerak turun.


Analis menilai, prospek penurunan suku bunga, dengan pasar berjangka memprediksi total pelonggaran sekitar 59 basis poin pada tahun 2026, adalah faktor positif bagi emas karena logam kuning berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.

Selain emas, terjadi pergerakan signifikan pada logam mulia lainnya. Perak spot turun tipis 0,3 persen menjadi 63,75 Dolar AS per ons.

Platinum melambung tinggi 4 persen menjadi 1.854,95 per ons, mencapai level tertinggi sejak September 2011. Paladium juga melonjak 2,5 persen menjadi 1.606,41 Dolar AS per ons, level puncak dalam dua bulan.

Kenaikan tajam pada logam kelompok platinum disebabkan oleh pasokan yang semakin ketat dan permintaan yang terus meningkat.

Pelaku pasar kini menantikan rilis data inflasi AS minggu ini. Indeks Harga Konsumen (CPI) akan dirilis pada Kamis dan Personal Consumption Expenditures (PCE) akan dirilis pada Jumat, untuk mengukur arah kebijakan The Fed lebih lanjut.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya