Berita

Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta KH Lutfi Hakim. (Foto: Dokumentasi PWNU DKI)

Politik

PWNU DKI Desak Percepatan Muktamar Luar Biasa

RABU, 17 DESEMBER 2025 | 00:07 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta angkat bicara terkait konflik berkepanjangan di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). 

PWNU DKI menilai dua kubu yang bertikai hanya menjadikan Jakarta sebagai arena konflik dan membuat kegaduhan yang dapat mengganggu situasi kamtibmas di dalamnya.

Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta KH Lutfi Hakim menyampaikan bahwa PWNU DKI Jakarta dan masyarakat Jakarta merasa terusik karena konflik elite PBNU berlangsung berlarut-larut dan berpusat di Jakarta. 


Menurutnya, konflik tersebut tidak hanya merusak marwah organisasi, tetapi juga mengabaikan mekanisme dan kearifan struktural dan kultural NU.

“Jakarta seolah hanya dijadikan panggung konflik. Dari mulai pemecatan ketua umum sampai penunjukan penjabat ketua umum bertempat di Jakarta,” kata Kiai Lutfi melalui keterangan resminya, Selasa 16 Desember 2025.

PWNU DKI memetakan konflik PBNU ke dalam dua kelompok besar. Pertama, Kelompok Sultan, yakni barisan pengurus yang berada di belakang KH Miftachul Akhyar. Sebutan “Sultan” merujuk pada pelaksanaan Rapat Pleno yang menetapkan KH Zulfa Mustofa sebagai Penjabat Ketua Umum PBNU, yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta.

Kedua, Kelompok Kramat, yaitu kelompok yang berada di belakang Ketua Umum PBNU sekaligus mandataris Muktamar ke-34 NU, KH Yahya Cholil Staquf. Penamaan “Kramat” muncul karena rapat yang digelar kelompok ini berlangsung di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat -- yang semula disebut sebagai Rapat Pleno namun kemudian diklaim sebagai Rapat Koordinasi Penanganan Bencana NU.

PWNU DKI menilai konflik tersebut semakin berkepanjangan karena mengabaikan keberadaan Musytasyar dan Masyaikh yang seharusnya menjadi rujukan utama dalam penyelesaian persoalan jamaah dan jam’iyyah NU. 

Atas dasar itu, PWNU DKI secara tegas mendesak Tim Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) Muktamar ke-34 NU di Lampung mencabut mandat Rais Aam atas diri KH Miftahul Akhyar dan sekaligus juga mendorong agar segera digelar Muktamar Luar Biasa (MLB) sebagai jalan konstitusional untuk mengakhiri polemik.

Tak hanya mendesak, PWNU DKI Jakarta bahkan menyatakan kesiapan Jakarta menjadi tuan rumah MLB, jika hal tersebut disepakati oleh struktur NU secara nasional.

“MLB adalah jalan keluar yang paling bermartabat agar NU kembali pada khittah," kata Kiai Lutfi yang merupakan tokoh Betawi ini.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya