Berita

Ilustrasi (Artificial Intelligence)

Bisnis

Harga Emas dan Perak Melesat Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

JUMAT, 12 DESEMBER 2025 | 07:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga emas dunia di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange kembali bersinar, menembus level tertinggi dalam lebih dari satu bulan setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. 

Dikutip dari Reuters, emas spot tercatat melonjak 1,2 persen ke level 4.280,08 Dolar AS per ons pada penutupan perdagangan Kamis 11 Desember 2025 waktu setempat, atau Jumat pagi WIB. 

Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Februari melesat 2,1 persen menjadi 4.313 Dolar AS per ons. 


Indeks Dolar AS (DXY) tergelincir ke posisi terendah delapan pekan, membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli global. 

Analis Marex, Edward Meir, mengatakan, pemangkasan suku bunga oleh the Fed di tengah inflasi yang belum mencapai target 2 persen justru menjadi bahan bakar tambahan bagi reli emas.

Pada Rabu sebelumnya, the Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga ketiga secara beruntun, namun memberi sinyal potensi jeda sambil memantau pasar tenaga kerja dan inflasi yang masih “agak tinggi”. Suku bunga rendah umumnya menguntungkan emas, yang tidak memberikan imbal hasil tetapi menjadi lebih menarik ketika return aset lain menyusut.

Dari sisi politik, Presiden AS Donald Trump terus mendorong penurunan suku bunga sejak periode keduanya dimulai Januari lalu. Calon ketua the Fed berikutnya, yang diperkirakan adalah penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, dipandang akan melanjutkan tekanan tersebut.

Para investor kini menanti rilis data non-farm payrolls pada 16 Desember untuk mencari gambaran lebih jelas mengenai arah kebijakan moneter selanjutnya.

Tak hanya emas, perak juga bersinar, bahkan melesat hingga menyentuh rekor baru. 

Perak mencuri perhatian dengan kenaikan hampir 4 persen hingga mencapai 64,22 Dolar AS per ons. Sangat dekat dengan rekor 64,31 Dolar AS yang tercipta di awal sesi.

"Perak tampaknya menarik emas naik bersamanya, sekaligus mendorong platinum dan paladium. Momentum saat ini benar-benar kuat,” kata Edward Meir.

Di Asia, regulator dana pensiun India resmi mengizinkan investasi dana pensiun nasional ke dalam ETF emas dan perak, memperkuat sentimen positif terhadap logam mulia. 

Harga platinum naik 2,5 persen ke 1.697,61 Dolar AS per ons. Paladium menguat 1,1 persen ke  1.492,55 Dolar AS.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Ratusan Pati Naik Pangkat

Selasa, 02 Desember 2025 | 03:24

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Reuni 212 dan Bendera Palestina

Selasa, 02 Desember 2025 | 22:14

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

UPDATE

Ke al-Azhar Belajar

Jumat, 12 Desember 2025 | 08:03

Wall Street Berakhir Variatif: S&P 500 dan Dow Jones Catat Rekor

Jumat, 12 Desember 2025 | 08:00

Pidato Pigai Pidato Terbaik Anak Buah Prabowo Sepanjang 2025

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:59

Dapur Umum J99 Corp-BAZNAS Jadi Napas Harapan di Pengungsian Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45

Kementerian PU Kerahkan 298 Alat Berat dan Ribuan Material ke Titik Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:30

Harga Emas dan Perak Melesat Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:15

Sektor Perbankan dan Konstruksi Dorong Reli Bursa Eropa

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:00

Distribusi MBG Terus jadi Prioritas BGN di Daerah Bencana

Jumat, 12 Desember 2025 | 06:55

PLN Terus Kebut Pemulihan Infrastruktur Kelistrikan Aceh

Jumat, 12 Desember 2025 | 06:39

Alam Semesta dan Gerakan Antiterorisme

Jumat, 12 Desember 2025 | 06:11

Selengkapnya