Berita

Sebuah helikopter militer AS terbang di dekat kapal tanker minyak selama penggerebekan di lepas pantai Venezuela, 10 Desember 2025 (Foto: ABC News)

Dunia

AS Sita Kapal Tanker Minyak di Lepas Pantai Venezuela

KAMIS, 11 DESEMBER 2025 | 14:28 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penyitaan sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Venezuela, Rabu waktu setempat, 10 Desember 2025.

“Kami baru saja menyita sebuah kapal tanker di pantai Venezuela, sebuah kapal tanker besar, sangat besar, yang terbesar yang pernah ada, dan hal-hal lain sedang terjadi,” ujar Trump, seperti dimuat Reuters. 

Jaksa Agung AS, Pam Bondi, menjelaskan bahwa kapal tersebut digunakan untuk mengangkut minyak yang terkena sanksi dari Venezuela dan Iran. 


“Selama beberapa tahun, kapal tanker minyak tersebut telah diberi sanksi oleh Amerika Serikat karena keterlibatannya dalam jaringan pengiriman minyak ilegal yang mendukung organisasi teroris asing,” kata Bondi di platform X. 

Menurut tiga pejabat AS yang enggan menyebutkan namanya, operasi penyitaan kapal dipimpin oleh Penjaga Pantai AS. 

Sementara itu, perusahaan manajemen risiko maritim asal Inggris, Vanguard, menyebut kapal tanker bernama Skipper diyakini telah disita pada Rabu pagi. 

Kapal tersebut sebelumnya bernama Adisa dan telah masuk daftar sanksi AS terkait perdagangan minyak Iran.

Kabar penyitaan kapal di perairan Venezuela langsung mendorong kenaikan harga minyak dunia. Minyak mentah Brent naik 0,4 persen menjadi 62,21 dolar AS per barel, sementara West Texas Intermediate juga menguat 0,4 persen menjadi 58,46 dolar AS per barel. 

Pemerintah Venezuela belum memberikan tanggapan atas tindakan tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan Trump melancarkan lebih dari 20 serangan terhadap kapal yang diduga membawa narkoba di Karibia dan Pasifik. 

Sementara itu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh AS mencoba mengambil alih cadangan minyak Venezuela yang sangat besar.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Ratusan Pati Naik Pangkat

Selasa, 02 Desember 2025 | 03:24

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Reuni 212 dan Bendera Palestina

Selasa, 02 Desember 2025 | 22:14

Warga Gaza Sumbang 1.000 Dolar AS untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 02 Desember 2025 | 05:03

UPDATE

Seperti Terra Drone, Harusnya Aparat Usut Korporasi Pembalak Liar di Sumatera

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:14

Prabowo Dengarkan Keluhan Warga di Pengungsian Aceh Tengah

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:09

Kopdes Merah Putih Bukan Ancaman Usaha Lokal

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:04

Purbaya Ogah Kirim Baju Ilegal ke Korban Bencana Sumatera

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:02

Kemenko PM Kawal Implementasi Sekolah Rakyat di Semarang untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:57

Muhammadiyah Diganjar Penghargaan Nazhir Tanah Wakaf Terluas 2025

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:54

Petinggi NATO Minta Eropa Bersiap Hadapi Agresi Rusia

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:54

Ketika Negara, Bisnis, dan Partai Merobohkan Kedaulatan Rakyat

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:45

Rezim Hukum Bencana: Kontradiksi Bantuan dan Ganti Rugi

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:39

8 Mantan Pejabat Kemnaker Didakwa Peras Agen TKA Sampai Rp135 Miliar

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:14

Selengkapnya