Berita

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia. (Foto: RMOL/Ahmad Satryo)

Politik

Usulan Koalisi Permanen Bahlil Dinilai sebagai Manuver 'Kekhawatiran Reshuffle'

KAMIS, 11 DESEMBER 2025 | 11:24 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, baru-baru ini melontarkan usulan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk koalisi permanen dalam Kabinet Merah Putih. Usulan ini sontak memicu analisis politik yang menduga bahwa langkah tersebut adalah gelagat kekhawatiran Bahlil akan kemungkinan reshuffle kabinet.

Founder Citra Institute, Yusak Farchan, mengamati bahwa Bahlil sempat beberapa kali diisukan sebagai salah satu menteri yang berpotensi dicopot dalam perombakan kabinet berikutnya.

Menurut Yusak, usulan koalisi permanen yang disampaikan Bahlil pada puncak perayaan HUT ke-61 Golkar merupakan cara strategis untuk merayu Presiden Prabowo. Tujuannya jelas: memastikan dirinya dan Partai Golkar tetap diperhitungkan sebagai sekutu inti dalam pemerintahan.


"Bahlil sedang cari perhatian Presiden Prabowo bahwa Golkar menjadi partai terdepan dalam mengawal pemerintahan saat ini," ujar Yusak Farchan kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Kamis 11 Desember 2025. 

Yusak memandang bahwa manuver politik ini diajukan Bahlil di saat yang krusial, terutama ketika kinerjanya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah disorot publik karena serangkaian kontroversi kebijakan.

"Saya kira Bahlil sedang bermanuver menjadikan Golkar sebagai sekutu paling loyal terhadap Prabowo. Itu poin pentingnya," jelas Magister Ilmu Politik Universitas Nasional (UNAS) itu.

Ia juga menilai, taktik ini adalah upaya Bahlil untuk mengajukan bargaining politik agar saham Golkar terhadap pemerintahan bisa menjadi yang paling besar di mata Presiden Prabowo.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Ratusan Pati Naik Pangkat

Selasa, 02 Desember 2025 | 03:24

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Reuni 212 dan Bendera Palestina

Selasa, 02 Desember 2025 | 22:14

Warga Gaza Sumbang 1.000 Dolar AS untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 02 Desember 2025 | 05:03

UPDATE

Seperti Terra Drone, Harusnya Aparat Usut Korporasi Pembalak Liar di Sumatera

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:14

Prabowo Dengarkan Keluhan Warga di Pengungsian Aceh Tengah

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:09

Kopdes Merah Putih Bukan Ancaman Usaha Lokal

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:04

Purbaya Ogah Kirim Baju Ilegal ke Korban Bencana Sumatera

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:02

Kemenko PM Kawal Implementasi Sekolah Rakyat di Semarang untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:57

Muhammadiyah Diganjar Penghargaan Nazhir Tanah Wakaf Terluas 2025

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:54

Petinggi NATO Minta Eropa Bersiap Hadapi Agresi Rusia

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:54

Ketika Negara, Bisnis, dan Partai Merobohkan Kedaulatan Rakyat

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:45

Rezim Hukum Bencana: Kontradiksi Bantuan dan Ganti Rugi

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:39

8 Mantan Pejabat Kemnaker Didakwa Peras Agen TKA Sampai Rp135 Miliar

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:14

Selengkapnya