Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: Reuters)

Dunia

Trump Ingin Hentikan Konflik Kamboja-Thailand Lewat Panggilan Telepon

RABU, 10 DESEMBER 2025 | 16:54 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Amerika Serikat Donald Trump tengah berupaya mengakhiri eskalasi militer antara Thailand dan Kamboja yang kembali meletus dalam beberapa hari terakhir.

Dalam sebuah pernyataan di Pennsylvania, Trump mengaku akan kembali menghubungi para pemimpin kedua negara guna mendorong penghentian kekerasan, meski situasi di lapangan terus menunjukkan tanda-tanda eskalasi.

“Saya benci mengatakan ini, namanya Kamboja-Thailand dan itu mulai lagi hari ini, dan besok saya harus melakukan panggilan telepon,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters pada Rabu, 10 Desember 2025.


“Siapa lagi yang bisa mengatakan, ‘Saya akan melakukan panggilan telepon dan menghentikan perang antara dua negara yang sangat kuat, Thailand dan Kamboja," kata Trump lagi.

Trump sebelumnya berkomunikasi dengan para pemimpin kedua negara dan menjadi aktor sentral dalam gencatan senjata rapuh pada Juli, yang mengakhiri pertempuran lima hari dan menewaskan sedikitnya 48 orang.

Dalam proses itu, ia memanfaatkan pengaruhnya dalam negosiasi perdagangan sebagai alat tekanan agar kedua negara menyetujui penghentian tembak-menembak.

Namun ketegangan kembali meningkat setelah Thailand bulan lalu menghentikan langkah-langkah de-eskalasi yang disepakati pada KTT Oktober yang juga dihadiri Trump. 

Penghentian itu dilakukan setelah seorang prajurit Thailand terluka parah akibat ranjau darat yang disebut Bangkok baru dipasang oleh Kamboja, klaim yang dibantah keras oleh Phnom Penh.

Dalam wawancara dengan Reuters, Menteri Luar Negeri Thailand Sihasak Phuangketkeow menegaskan tidak melihat peluang negosiasi dalam waktu dekat dan menolak penggunaan tekanan tarif untuk memaksa Thailand berunding. 

“Saya tidak berpikir ancaman tarif harus digunakan untuk menekan negara kami agar berunding,” kata dia.

Sebaliknya, seorang penasihat utama Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menyampaikan kesiapan pihaknya untuk berdialog.

Kedua negara telah mengevakuasi ratusan ribu warga dari wilayah perbatasan. 

Kementerian Pertahanan Kamboja melaporkan sembilan warga sipil tewas sejak Senin, 8 Desember 2025 dan 20 lainnya luka berat. Sementara itu, pejabat Thailand menyebut empat tentaranya tewas dan 68 terluka.

Seorang jenderal Thailand sebelumnya menegaskan bahwa tujuan operasi militernya adalah untuk melemahkan kemampuan militer Kamboja untuk waktu yang lama. 

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Kamboja menuduh Thailand menyerang kawasan permukiman secara membabi buta. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya