Berita

Personel militer Thailand. (Foto: AFP)

Dunia

PM Thailand Ogah Berdamai dengan Kamboja

SELASA, 09 DESEMBER 2025 | 19:39 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perdana Menteri (PM) Thailand, Anutin Charnvirakul menegaskan pihaknya tidak akan membuka ruang gencatan senjata dengan Kamboja selama ancaman di perbatasan masih berlangsung. 

Sikap ini disampaikan di tengah eskalasi terbaru antara kedua negara yang kembali memanas sejak akhir pekan lalu. 

“Kami akan melakukan apa yang seharusnya kami lakukan,” kata PM Thailand dikutip The Nation pada Selasa 9 Desember 2025.


Ia menambahkan bahwa Thailand telah menunjukkan posisi yang jelas terhadap pihak yang menunjukkan “permusuhan intensif” terhadap negaranya. 

Anutin juga memastikan pemerintah mendukung penuh operasi militer untuk menghadapi Kamboja. Ia menepis kemungkinan penarikan pasukan atau menghentikan perlawanan seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

“Tak pernah. Kami tak bisa berhenti sekarang. Saya sudah menyampaikan ke pasukan mereka bisa menerapkan rencana mereka dan pemerintah akan mendukung secara penuh,” tegasnya.

Sebelumnya, Bangkok menuduh Kamboja melancarkan serangan besar-besaran di sepanjang perbatasan sejak akhir pekan lalu menggunakan peluncur roket RM-70, roket BM-21, hingga drone kamikaze. Akibat serangan itu, Thailand mencatat tujuh warga sipil tewas dan tiga prajurit gugur.

Thailand kemudian melancarkan serangan udara jet tempur F-16 di sepanjang perbatasan dengan Kamboja pada Senin 8 Desember 2025, setelah baku tembak kembali pecah di wilayah sengketa. 

Pada Juni lalu, kedua negara itu sempat terlibat pertempuran selama empat hari sebelum Malaysia menengahi perundingan hingga keduanya menyepakati gencatan senjata. Namun ketegangan terbaru kembali terjadi di kedua wilayah itu.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Ratusan Pati Naik Pangkat

Selasa, 02 Desember 2025 | 03:24

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Reuni 212 dan Bendera Palestina

Selasa, 02 Desember 2025 | 22:14

Warga Gaza Sumbang 1.000 Dolar AS untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 02 Desember 2025 | 05:03

UPDATE

Seperti Terra Drone, Harusnya Aparat Usut Korporasi Pembalak Liar di Sumatera

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:14

Prabowo Dengarkan Keluhan Warga di Pengungsian Aceh Tengah

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:09

Kopdes Merah Putih Bukan Ancaman Usaha Lokal

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:04

Purbaya Ogah Kirim Baju Ilegal ke Korban Bencana Sumatera

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:02

Kemenko PM Kawal Implementasi Sekolah Rakyat di Semarang untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:57

Muhammadiyah Diganjar Penghargaan Nazhir Tanah Wakaf Terluas 2025

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:54

Petinggi NATO Minta Eropa Bersiap Hadapi Agresi Rusia

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:54

Ketika Negara, Bisnis, dan Partai Merobohkan Kedaulatan Rakyat

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:45

Rezim Hukum Bencana: Kontradiksi Bantuan dan Ganti Rugi

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:39

8 Mantan Pejabat Kemnaker Didakwa Peras Agen TKA Sampai Rp135 Miliar

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:14

Selengkapnya