Berita

Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri, KH. Abdurrahman Al Kautsar atau Gus Kautsar. (Foto: Istimewa)

Nusantara

Kerakusan Manusia Akar Bencana yang Menghantam Sumatera

KAMIS, 04 DESEMBER 2025 | 11:56 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri, KH. Abdurrahman Al Kautsar atau Gus Kautsar, mengkritik keras praktik pembalakan liar dan eksploitasi alam yang dinilai menjadi pemicu utama banjir besar yang menelan ratusan korban jiwa di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Gus Kautsar menegaskan bahwa bencana yang terjadi bukan semata fenomena alam, tetapi hasil dari ketidakpekaan dan kerakusan manusia. Ia menyoroti maraknya kepentingan pribadi dalam pengelolaan sumber daya alam di banyak wilayah, terutama di luar Jawa, yang berujung pada kehancuran ekosistem.

“Banyaknya pembalakan liar, pengerukan tambang ilegal, dan pemotongan pohon tanpa aturan membuat saudara-saudara kita menerima dampaknya. Hutan-hutan dihabisi tanpa memikirkan keamanan alam dan lingkungan,” tegasnya saat mengisi pengajian rutin Teras Gubuk, dikutip Kamis, 4 Desember 2025.


Gus Kautsar menegaskan bahwa tindakan merusak alam adalah pelanggaran terhadap prinsip dasar ajaran Islam. Ia mengutip hadis bahwa seorang Muslim sejati adalah mereka yang mampu menghadirkan rasa aman bagi sesama, bukan justru membawa kerusakan.

“Semua kehancuran di darat dan laut yang kita lihat hari ini karena perbuatan kita sendiri. Dampaknya dirasakan supaya kita sadar bahwa apa yang dilakukan benar-benar luar biasa merusak,” ujarnya.

Gus Kautsar menyebut kerakusan sebagai akar seluruh bencana. Ia mengutip Sayyidina Ali yang menyatakan bahwa sifat rakus adalah sumber segala keburukan, bahkan merupakan akhlak dasar iblis.

“Siapapun yang merasa nyaman mengambil hak orang lain, merusak hutan, atau menguasai yang bukan miliknya, berarti ia sedang meniru watak iblis,” kata Gus Kautsar.

Ia juga menyinggung ketidakadilan ekologis yang terjadi. Pelaku pembalakan liar yang terbukti zalim mungkin saat ini tengah asyik duduk ngopi, tapi banyak masyarakat kini menjadi korban bencana. 

Dalam konteks kerusakan yang kian masif, Gus Kautsar mengajak seluruh elemen bangsa melakukan taubat ekologis, sebuah sikap moral kolektif untuk menghentikan kerusakan, memperbaiki hubungan dengan alam, dan kembali pada prinsip keberlanjutan.

Salah satu wujud pertaubatan itu, kata Gus Kautsar, pemerintah harus melakukan langkah tegas termasuk reboisasi besar-besaran. Ia menekankan bahwa penghijauan harus menjadi prioritas setelah kerusakan masif yang terjadi.

“Moga-moga pemerintah benar-benar segera melakukan penghijauan kembali. Reboisasi harus dilakukan dengan sungguh-sungguh,” ujarnya.

Di akhir pesannya, Gus Kautsar menyampaikan doa bagi korban terdampak di Aceh, Padang, Sibolga, dan berbagai wilayah Sumatera lainnya. Ia berharap mereka yang hilang segera ditemukan, para korban wafat mendapat ampunan, dan bencana ini menjadi yang terakhir bagi bangsa.

“Indonesia ini bangsa yang super istimewa, penuh anugerah Allah. Kita wajib menjaganya sebagai bentuk syukur,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya