Berita

Suasana Raker Komisi XII DPR dengan Menteri Lingkungan Hidup (RMOL Faisal Aristama)

Politik

Kerusakan Hutan Sumatera Mengkhawatirkan: Aceh hingga Sumbar Kehilangan Belasan Ribu Hektare

RABU, 03 DESEMBER 2025 | 14:21 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, mengungkapkan data mengejutkan mengenai kerusakan hutan di beberapa wilayah Sumatera, yaitu Aceh, Batang Toru (Tapanuli Selatan, Sumatera Utara), dan Sumatera Barat (Sumbar).

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI pada Rabu, 3 Desember 2025, Hanif memaparkan temuannya.

“Di Aceh terjadi pengurangan tatapan hutan dari 1990 sampai 2024 sebesar 14 ribu hektar. Di Batang Toru terdapat pengurangan hutan sejumlah 19 ribu hektare. Kemudian di DAS Sumbar kita kehilangan hutan di angka 10,521 hektare,” ungkap Hanif Faisol Nurofiq.


Ia mengatakan temuan tersebut akan ditindaklanjuti dengan penegakan hukum yang tegas.

“Kesimpulan dan rekomendasi: Ada penagakkan hukum. Penyelesarasan RT/RW. Kemudian pengendalian izin. Selanjutnya rehabilitasi ekosistem sebagai implementasi pola ruang dan integrasi mitigasi adaptasi iklim dalam penataaan ruang,” katanya.

Hanif menyebut Kementerian LH akan melakukan kunjungan lapangan pada Kamis 4 Desember 2025, untuk memulai tindakan awal. 

Meski begitu, evaluasi terhadap seluruh unit di Batang Toru sudah bergerak sejak hari ini, terutama terkait kapasitas lingkungan yang diduga berkontribusi pada bencana hidrometeorologi di Sumatera bagian utara.

Hanif juga menegaskan bahwa mulai Senin 8 Desember 2025, para pimpinan perusahaan yang terindikasi melalui citra satelit sebagai pihak yang memunculkan titik-titik kerusakan serta berkontribusi pada banjir akan dipanggil untuk memberikan penjelasan.

“Kami akan segera memulai langkah-langkah penyelidikan terkait dengan kasus ini, tentu, korban yang cukup banyak tidak boleh kita memberikan dispensasi-despensasi ke dalam kasus ini, hukum harus ditegakkan,” tegasnya.

Lebih jauh, Hanif memastikan Kementerian LH berkomitmen menuntaskan kasus ini melalui pendekatan multidoor.

“Jadi, Kementerian LH berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini melalui multidoor pendekatan hukum terkait dengan penanganan hidrometeorologi di Sumatera bagian utara ini,” pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya