Berita

Ilustrasi (Artificial Intelligence)

Hukum

DPR Desak Penegak Hukum Usut Tuntas Kematian Badak Cula Satu Ujung Kulon

JUMAT, 28 NOVEMBER 2025 | 09:14 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Aparat penegak hukum didesak untuk mengusut tuntas kematian Musofa, Badak Jawa atau bercula satu yang ditranslokasi ke Javan Rhino Study Conservation Area (JRSCA) Taman Nasional Ujung Kulon di Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. 

“Saya minta kepada penegak hukum untuk mengusut tuntas penyebab kematian satu Badak Jawa, satwa yang dilindungi di Indonesia,” tegas Anggota Komisi IV DPR RI, Jaelani kepada wartawan, Jumat, 28 November 2025. 

Jaelani juga meminta kepada Kementerian Kehutanan (Kemenhut), pihak pengelola JRSCA dan Balai Taman Nasional Ujung Kulon untuk menjelaskan ke publik soal kematian Badak Jaw aini secara komprehensif kepada masyarakat.


“Badak yang bernama Musofa ini kapan matinya, penyebabnya apa, lalu diapain setelah dinyatakan mati, apa selanjutnya yang harus dilakukan. Publik menunggu penjelasan dari penanggung jawab konsevasi Badak Jawa,” tegasnya.

Selain itu, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mendesak Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk mengevaluasi total manajemen JRSCA dan Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon. 

“Kami minta kepada Pak Menteri Raja Juli Antoni untuk mengevaluasi JRSCA yang ada di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, apakah sudah memenuhi standar konservasi Badak atau belum?. Begitu juga Kepala Balai TNUK harus bertanggung jawab kematian Badak Cula satu itu,” pintanya. 

Sebagai informasi, Badak Jawa yang bernama Musofa berhasil dipindahkan ke JRSCA pada awal bulan November ini. Pemindahan Musofa ini merupakan sejarah pertama yang bisa dipindahkan dari alam liar Ujung Kulon ke tempat konservasi. Namun dengan berjalannya waktu, Musofa dikabarkan mengalami penurunan kondisi kesehatannya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya