Sekretaris Jenderal Dewan Menteri Dalam Negeri Arab, Mohamed Ben Ali Koman. (Foto: Istimewa)
Model keamanan nasional Maroko dinilai berhasil berubah dari sekadar penanganan kriminal menjadi instrumen pembangunan berkelanjutan.
Sekretaris Jenderal Dewan Menteri Dalam Negeri Arab, Mohamed Ben Ali Koman, menyebut transformasi tersebut lahir dari visi jauh ke depan Raja Mohammed VI, yang menempatkan keamanan sebagai pilar stabilitas dan kemajuan sosial.
Dalam keterangannya kepada MAP di sela Sidang Umum ke-93 Organisasi Kepolisian Kriminal Internasional (ICPO-INTERPOL) di Marrakesh, Koman menegaskan bahwa stabilitas keamanan menjadi fondasi percepatan pembangunan di Kerajaan tersebut.
“Yang menjadi ciri khas lembaga keamanan Maroko adalah kemauan mereka yang teguh untuk berkembang guna mengimplementasikan di lapangan visi mulia Raja Mohammed VI yang berwawasan ke depan,” ujarnya, dikutip pada Rabu 26 November 2025.
Koman menekankan bahwa aparat keamanan di Maroko kini menjadikan pelayanan kepada warga sebagai prioritas, termasuk melalui pendekatan berbasis hak asasi manusia dan menjaga martabat warga negara.
Salah satu inovasi yang digarisbawahi adalah penyelenggaraan Hari Terbuka Keamanan Nasional yang mempertemukan polisi dan masyarakat secara langsung dan transparan, sebuah inisiatif publik yang menurutnya berpotensi menjadi model di tingkat regional maupun global.
Lebih lanjut, ia menyoroti reputasi tinggi lembaga keamanan Maroko di dunia internasional. Koman mengacu pada beberapa penghargaan bergengsi yang diterima Direktur Jenderal Keamanan Nasional dan Pengawasan Teritorial Abdellatif Hammouchi, termasuk Medali Pangeran Naif untuk Keamanan Arab Kelas Satu serta Salib Agung Ordo Merit Garda Sipil.
Ia juga mencatat posisi Maroko sebagai Wakil Presiden INTERPOL untuk kawasan Afrika sebagai indikasi kredibilitas keamanan Maroko di mata dunia.
Dalam forum INTERPOL ke-93 yang saat ini berlangsung di Marrakesh, Koman menyebutkan partisipasi internasional yang kuat akan membuka ruang bagi negara-negara, khususnya negara-negara Arab untuk mempelajari pengalaman Maroko dalam reformasi keamanan dan tata kelola kepolisian sipil.
Ia juga menggarisbawahi bahwa Maroko telah lama menjadi pusat kerja sama keamanan di kawasan Arab, termasuk menjadi tuan rumah kantor pusat Organisasi Arab untuk Pertahanan Sosial Melawan Kejahatan serta Kantor Arab untuk Perlindungan Sipil dan Lingkungan.
“Keputusan Maroko untuk menjadi tuan rumah bagi kantor pusat organisasi-organisasi ini sepenuhnya sejalan dengan Visi Yang Mulia Raja Mohammed VI untuk keamanan, pembangunan berkelanjutan, dan perlindungan lingkungan,” pungkasnya.