Berita

Ilustrasi (RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Bursa Eropa Menguat, Nvidia Jadi Penggerak

JUMAT, 21 NOVEMBER 2025 | 07:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Eropa ditutup menguat setelah laporan keuangan Nvidia kembali meredakan kekhawatiran soal potensi gelembung AI. Namun kenaikan bursa sedikit terpangkas menjelang akhir sesi karena ketidakpastian arah kebijakan moneter AS masih membayangi.

Indeks STOXX 600 naik 0,4 persen atau 2,23 poin ke level 563,94 pada penutupan perdagangan Kamis 20 November 2025 waktu setempat. 

Bursa utama lainnya ikut menghijau.  DAX Jerman naik 0,5 persen atau 115,93 poin menjadi 23.278,85. FTSE 100 Inggris meningkat 0,21 persen atau 20,24 poin ke posisi 9.527,65. CAC Prancis menguat 0,34 persen atau 27,30 poin jadi 7.981,07.


Nvidia menjadi pusat perhatian setelah kinerjanya melampaui ekspektasi, menguatkan keyakinan bahwa permintaan AI masih jauh lebih besar dari pasokan. “Pendapatan sektor ini tampak tetap kuat dan jelas arahnya,” kata Marija Veitmane dari State Street Global Markets.

Dari AS, pasar juga mencerna data tenaga kerja yang menunjukkan peningkatan pekerjaan namun lonjakan pengangguran ke 4,4 persen. Kondisi ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed tidak akan memangkas suku bunga Desember mendatang.

Di Eropa, sektor teknologi hanya naik 0,1 persen setelah memangkas kenaikan awal. Siemens Energy melesat hampir 3 persen berkat tingginya permintaan peralatan berbasis AI.

Sektor pertahanan melonjak 1,3 persen setelah sempat jatuh sehari sebelumnya, dengan Rheinmetall dan Leonardo masing-masing naik lebih dari 2,5 persen. Perbankan menguat 0,8 persen dan energi 1,1 persen. Sementara sektor otomotif tertekan dengan saham Valeo jatuh 13 persen karena panduan kinerja yang mengecewakan. Sektor media juga turun 1,9 persen.

Beberapa saham individual mencuri perhatian. BNP Paribas misalnya, naik 4,4 perseb setelah menaikkan target rasio CET1 untuk 2027. Games Workshop juga naik 13,5 persen ke rekor tertinggi berkat proyeksi semesteran yang solid.

Halma melonjak 9,2 persen setelah menaikkan outlook pendapatan. JD Sports Fashion turun 3,9 persen akibat proyeksi laba yang lebih rendah dari harapan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya