Berita

Ilustrasi. (Foto: iStock)

Bisnis

BI Sebut Utang Luar Negeri RI Tetap Sehat di Angka Rp7.103 Triliun

SENIN, 17 NOVEMBER 2025 | 16:24 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat mencapai 424,4 miliar Dolar AS atau sekitar Rp7.103 triliun pada triwulan III-2025.

Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi ini turun 7,5 miliar Dolar AS dibanding triwulan II yang mencapai 432,3 miliar dolar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan perlambatan terjadi karena melemahnya pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi ULN sektor swasta.


“Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” tutur Ramdan dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta pada Senin, 17 November 2025.

“Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh kontraksi pertumbuhan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi,” tambahnya. 

BI mencatat ULN pemerintah sebesar 210,1 miliar Dolar AS, tumbuh 2,9 persen (yoy). Pertumbuhan ini melandai dibanding kenaikan triwulan II yang mencapai 10 persen (yoy).

Ramdan merinci bahwa ULN pemerintah banyak dialokasikan untuk jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,1 persen), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (20,7 persen), jasa pendidikan (17 persen), konstruksi (10,1 persen), transportasi dan pergudangan (8,2 persen), dan jasa keuangan dan asuransi (7,5 persen).

Sementara itu, ULN swasta turun menjadi 191,3 miliar dolar AS dari sebelumnya 193,9 miliar dolar AS. Secara tahunan, sektor ini memperdalam kontraksi dari 0,2 persen (yoy) pada triwulan II menjadi 1,9 persen (yoy).

BI mencatat rasio ULN terhadap PDB turun dari 30,4 persen menjadi 29,5 persen pada triwulan III 2025.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya